Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


KPPM Nilai Pembelian Pesawat Bekas Boeing 7301-800NG Oleh Polri Tidak Jelas

July 21, 2023 Last Updated 2023-07-21T13:26:51Z

Foto : Ist.
Corong Demokrasi,- Polri menggelontorkan anggaran Rp997.689.408.250 untuk pembelian Pesawat Bekas Boeing 7301-800NG bertujuan mempermudah mobilisasi menjelang tahun politik atau pemilu dan untuk kepentingan masyarakat dalam rangka polisi melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan menuai kritik.

Salah satunya dari Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa(KPPM). KPPM menganggap pembelian pesawat bekas tersebut hanya pembuangan anggaran karena pembeliannya tidak jelas dan tidak mendesak.

"Ini bukan anggaran sedikit yang harus dikeluarkan oleh negara. Apalagi ini tujuannya tidak jelas dan tidak terlalu mendesak ada hal yang urgen harus di persiapkan oleh negara dimana adanya beberapa pemberitaan sebelumnya bahwa 2023 beberapa negara akan mengalami resesi, harusnya negara mempersiapkan dan mempertimbangkan itu bukan semerta merta menggelontorkan anggaran yang saya pikir tidak terlalu mendesak," kata Nur Wahid selaku ketua KPPM kepada Corong Demokrasi, Jumat (21/7/2023).

Lebih lanjut, Wahid mengatakan bahwa sudah ada pemberitaan mengenai perekonomian dunia diprediksi akan dihantam resesi tahun 2023, Sri Mulyani mengingatkan pemerintah Indonesia agar tetap waspada dalam melakukan kebijakan moneter dan fiskal domestik untuk menghindari resesi.

Ia menyampaikan meskipun resesi dunia diprediksi tidak akan berdampak signifikan pada perekonomian Indonesia di tahun 2023, pemerintah tetap perlu mengambil kebijakan preventif dan mengantisipasi kemungkinan krisis untuk menghadapi resesi dunia pemerintah harus mengontrol keuangan dengan bijak.

"Membeli kebutuhan seperlunya dan usahakan untuk memenuhi keperluan barang-barang pokok. Hal ini bertujuan agar dana yang tersisa bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya seperti membayar utang, menabung, investasi, serta mempersiapkan dana darurat," ujarnya.

"Belum lagi beberapa hal fundamental seperti kemiskinan dan kesenjangan sosial yang masih menjadi peringkat teratas dari setiap periode sejarah kebangsaan, mestinya anggaran maupun programa pemerintah mengarah pada peretasan kemiskinan dan kesenjangan yang sudah begitu akut, saya pikir itu lebih realistis," tutup Wahid.

*(red)


×
Berita Terbaru Update