.jpeg) |
| Foto : Satgas Polda Sulsel tangkap 6 orang terkait kasus sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang, Jumat (16/6/2023). |
Salah satu yang ditangkap itu adalah pegawai imigrasi di Makassar.
Hal itu dibenarkan oleh kepala Imigrasi Makassar Agus Winarto mengonfirmasi salah satu oknum pegawai di instansinya terlibat dalam jaringan TPPO di wilayah Sulawesi Selatan.
"Iya benar, salah satu pelaku merupakan pegawai Imigrasi Makassar," kata Winarto, Jumat (16/6/2023).
Oknum pegawai Imigrasi Makassar yang terlibat dalam jaringan TPPO di Sulsel berinisial SP. Winarto mengatakan yang bersangkutan salah satu pejabat di Imigrasi Kelas 1 A Makassar.
"Dia pejabat di Imigrasi Makassar. Jabatannya sebagai Kasi Lalu Lintas Imigrasi," ungkapnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan Satgas TPPO dalam pengungkapan jaringan perdagangan orang tersebut. Winarto mengatakan beberapa yang diamankan adalah paspor asli.
"Iya, paspor itu asli, karena mereka jaringan TPPO dapat dari oknum ini," ujar Winarto
Meski demikian, kata Winarto pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Satgas TPPO Polda Sulsel.
"Untuk sementara kita masih menunggu hasil pemeriksaan dan kita pastikan berikan sanksi yang tegas," kata dia.
"Iya benar, salah satu pelaku merupakan pegawai Imigrasi Makassar," kata Winarto, Jumat (16/6/2023).
Oknum pegawai Imigrasi Makassar yang terlibat dalam jaringan TPPO di Sulsel berinisial SP. Winarto mengatakan yang bersangkutan salah satu pejabat di Imigrasi Kelas 1 A Makassar.
"Dia pejabat di Imigrasi Makassar. Jabatannya sebagai Kasi Lalu Lintas Imigrasi," ungkapnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan Satgas TPPO dalam pengungkapan jaringan perdagangan orang tersebut. Winarto mengatakan beberapa yang diamankan adalah paspor asli.
"Iya, paspor itu asli, karena mereka jaringan TPPO dapat dari oknum ini," ujar Winarto
Meski demikian, kata Winarto pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut dari Satgas TPPO Polda Sulsel.
"Untuk sementara kita masih menunggu hasil pemeriksaan dan kita pastikan berikan sanksi yang tegas," kata dia.
*(red)
