 |
| Foto: Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik |
Corong Demokrasi,- Beredar kabar seorang bandar narkoba bernama Jibe dibebaskan oleh oknum polisi usai membayar Rp10 juta. Jibe sebelumnya diketahui ditangkap oleh polisi yang mengaku sebagai anggota Polda Sulsel di Jalan Sungai Walanae, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan pada Rabu (28/3/2023) yang lalu.
Hal itu dibenarkan oleh Ilham yang merupakan Ketua RT di Kelurahan Pompanua, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone. Ilham mengatakan bahwa dirinya sendiri yang menjemput Jibe usai salah satu warganya itu ditangkap dan dibebaskan oleh polisi, seperti dikutip dari Liputan6.com
Menanggapi hal tersebut Muh. Sulfikar selaku sekjen komite pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) meminta kepada Kapolda Sulawesi Selatan untuk tegas dan transparan dalam mengusut keterlibatan oknum polisi yang diduga anggota Polda sulsel.
"Kejadian ini sangat disayangkan jika benar ada keterlibatan oknum polisi yang melakukan tindakan tersebut, hal itu tentunya sudah mencoreng nama baik institusi Polri terutama Polda Sulawesi Selatan dalam penanganan kasus narkoba di Sulsel," ungkap Fikar kepada Corong Demokrasi pada senin (3/4/2023) disekretariat GRD.
"Kami berharap tentunya proses penyelidikan yang dilakukan harus transparan kepada seluruh masyarakat, jangan sampai tidak ada keterbukaan yang nantinya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan," imbuhnya.
"Kami dari Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik akan terus mengawal kasus dugaan keterlibatan oknum polisi ini, serta kami mendesak kepada Kapolda Sulawesi Selatan yang telah dilantik hari ini, agar dapat menyelesaikan permasalahan pengedaran Narkoba di Sulawesi Selatan terutama bagi oknum-oknum kepolisian yang ikut berperan, agar dapat ditindak dengan tegas,"tuturnya.
"Sebab kejadian ini bukan hal baru sebelumnya kejadian serupa terjadi di Polres Tanah Toraja Utara dan terdapat keterlibatan salah satu oknum polisi Polres Tanah Toraja Utara yang turut berperan dalam pengedaran Narkoba," Tutup Fikar
*(Ary)
Menanggapi hal tersebut Muh. Sulfikar selaku sekjen komite pusat Gerakan Revolusi Demokratik (KP-GRD) meminta kepada Kapolda Sulawesi Selatan untuk tegas dan transparan dalam mengusut keterlibatan oknum polisi yang diduga anggota Polda sulsel.
"Kejadian ini sangat disayangkan jika benar ada keterlibatan oknum polisi yang melakukan tindakan tersebut, hal itu tentunya sudah mencoreng nama baik institusi Polri terutama Polda Sulawesi Selatan dalam penanganan kasus narkoba di Sulsel," ungkap Fikar kepada Corong Demokrasi pada senin (3/4/2023) disekretariat GRD.
"Kami berharap tentunya proses penyelidikan yang dilakukan harus transparan kepada seluruh masyarakat, jangan sampai tidak ada keterbukaan yang nantinya akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan," imbuhnya.
"Kami dari Komite Pusat Gerakan Revolusi Demokratik akan terus mengawal kasus dugaan keterlibatan oknum polisi ini, serta kami mendesak kepada Kapolda Sulawesi Selatan yang telah dilantik hari ini, agar dapat menyelesaikan permasalahan pengedaran Narkoba di Sulawesi Selatan terutama bagi oknum-oknum kepolisian yang ikut berperan, agar dapat ditindak dengan tegas,"tuturnya.
"Sebab kejadian ini bukan hal baru sebelumnya kejadian serupa terjadi di Polres Tanah Toraja Utara dan terdapat keterlibatan salah satu oknum polisi Polres Tanah Toraja Utara yang turut berperan dalam pengedaran Narkoba," Tutup Fikar
*(Ary)
