 |
| Foto : Aksi unjuk rasa Aliansi Mahasiswa Dan Rakyat Sul-Sel di depan Mapolda Sulsel, Jumat (14/4/203). |
Aksi unjuk rasa tersebut berkaitan dengan dugaan kasus mafia BBM minyak gas dan bumi yang diduga beroperasi di Kabupaten Maros.
Massa aksi membentangkan spanduk tuntutan bertulisan "Copot Kapolres Maros dan Periksa Seluruh SPBU di Kab. Maros"
Jenderal lapangan Yayat mengatakan aksi ini sebagai bentuk kekecewaan terhadap kinerja aparat penegak hukum di Kabupaten Maros yang diduga melakukan pembiaran terhadap kasus dugaan mafia BBM.
Menurutnya, seharusnya kasus dugaan mafia BBM yang ada di Kabupaten Maros segera ditindak tegas karena melanggar UU Nomor 22 Tahun 2001 Tentang Minyak dan Gas Bumi.
"Aktivitas mafia BBM yang diduga ilegal di Kabupaten Maros yakni disalah satu SPBU di Jawi-Jawi serta diduga kuat adanya konspirasi jahat antara pihak SPBU dengan pihak terduga mafia migas hingga kini menjadi sorotan tajam dan menjadi perbincangan publik," ujar Yayat.
"Namun APH (Polres Maros) diduga lamban dalam menangani kasus dugaan mafia BBM tersebut," tambahnya.
Selang beberapa jam kemudian, massa aksi diterima oleh perwakilan dari Perwira Dirkrimsus Polda Sulawesi Selatan.
Dalam audiensi tersebut, jenderal lapangan Yayat menyampaikan tuntutan mendesak kepada Dirkrimsus Polda Sulsel untuk melakukan pemeriksaan langsung ke SPBU yang diduga bersekongkol dengan dugaan mafia BBM.
Sementara itu perwakilan perwira Dirkrimsus Polda Sulsel yang menerima massa aksi menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan tersebut ke pimpinan Dirkrimsus Polda Sulsel.
Adapun tuntutan sekaligus menjadi isu utama yang dibawakan oleh Aliansi Mahasiswa Dan Rakyat Sul-Sel yaitu Copot Kapolres Maros dan Periksa Seluruh SPBU di Kab. Maros.
*(don)
