 |
| Foto : Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Patompo Makassar terkait dengan pembungkaman demokrasi di kampus, Sabtu (10/12/2022). |
Corong Demokrasi,- Sejumlah mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan kampus Universitas Patompo Makassar terkait dengan pembungkaman demokrasi di kampus, Sabtu (10/12/2022) sore.
Aksi tersebut terjadi lantaran sikap Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Patompo melarang mahasiswa universitas Patompo mengikuti aksi demonstrasi memperingati hari momentum Hak Asasi Manusia.
Azis selaku jenlap mengatakan sikap Dekan FKIP UP itu sangat membatasi ruang gerak mahasiswa.
"Sikap Dekan FKIP UP itu sudah mencederai amanat UU Nomor 9 Tahun 1998 terkait kebebasan menyampaikan pendapat. Dan ini adalah salah satu bentuk pembungkaman demokrasi di kampus," ujar Azis Kepada Corong Demokrasi saat ditemui di titik aksi.
"Kampus melarang mahasiswa melakukan aksi demonstrasi, tapi ketika kampus mau diakreditasi mahasiswa dipaksakan untuk berpartisipasi," tambah Azis.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti terkait perkuliahan daring yang sampai saat ini masih diterapkan di kampus Universitas Patompo.
"Sekarang covid-19 sudah tidak ada, tapi di Universitas Patompo masih menerapkan sistem kuliah daring," jelas Azis.
"Kami menuntut rektor Universitas Patompo untuk segera menerapkan kembali kuliah tatap muka," tegas Azis.
Ia juga mendesak rektor Universitas Patompo untuk segera mengevaluasi dosen-dosen dan juga Dekan FKIP UP yang sangat membatasi ruang gerak mahasiswa dan membungkam Demokrasi kampus.
"Kami mendesak rektor Universitas Patompo, untuk segera mengevaluasi dosen-dosen yang membatasi ruang gerak mahasiswa," tutup Azis.
Aksi tersebut terjadi lantaran sikap Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Patompo melarang mahasiswa universitas Patompo mengikuti aksi demonstrasi memperingati hari momentum Hak Asasi Manusia.
Azis selaku jenlap mengatakan sikap Dekan FKIP UP itu sangat membatasi ruang gerak mahasiswa.
"Sikap Dekan FKIP UP itu sudah mencederai amanat UU Nomor 9 Tahun 1998 terkait kebebasan menyampaikan pendapat. Dan ini adalah salah satu bentuk pembungkaman demokrasi di kampus," ujar Azis Kepada Corong Demokrasi saat ditemui di titik aksi.
"Kampus melarang mahasiswa melakukan aksi demonstrasi, tapi ketika kampus mau diakreditasi mahasiswa dipaksakan untuk berpartisipasi," tambah Azis.
Lebih lanjut, Ia juga menyoroti terkait perkuliahan daring yang sampai saat ini masih diterapkan di kampus Universitas Patompo.
"Sekarang covid-19 sudah tidak ada, tapi di Universitas Patompo masih menerapkan sistem kuliah daring," jelas Azis.
"Kami menuntut rektor Universitas Patompo untuk segera menerapkan kembali kuliah tatap muka," tegas Azis.
Ia juga mendesak rektor Universitas Patompo untuk segera mengevaluasi dosen-dosen dan juga Dekan FKIP UP yang sangat membatasi ruang gerak mahasiswa dan membungkam Demokrasi kampus.
"Kami mendesak rektor Universitas Patompo, untuk segera mengevaluasi dosen-dosen yang membatasi ruang gerak mahasiswa," tutup Azis.
*(ary)
