 |
| Foto : Aksi unjuk rasa Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Sulsel di depan Mapolda Sulsel, Senin (5/6/2022). |
Corong Demokrasi,- Sejumlah massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Dan Mahasiswa Sul-Sel melakukan unjuk rasa di depan Mapolda Sul-Sel dan depan kantor Pertamina Regional VII, Senin (5/12/2022)
Di depan Mapolda Sulsel, jenderal lapangan sampaikan kekesalannya terhadap aktivitas mafia migas di Sulsel.
"Sesuai hasil investigasi, Marak mafia migas yang beraktivitas di 4 (empat) kabupaten bahkan terang-terangan melakukan pengisian BBM subsidi jenis solar dan pertalite menggunakan jerigen dan di angkut menggunakan kendaraan roda 4 (empat)," ucap Yusril.
"Kami tegaskan kepada Kapolda Sul-Sel untuk segera mencopot Kapolres Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto karena diduga melakukan pembiaran terhadap aktivitas mafia migas," tegasnya.
Setelah berorasi, massa aksi melakukan mediasi dengan perwakilan Dirkrimsus Polda Sulsel sekaligus pelaporan mengenai tuntutannya.
Selang beberapa jam, massa aksi bergeser ke depan kantor Pertamina Regional VII untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Di kantor Pertamina Regional VII, Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Sulsel kembali menegaskan segera menutup SPBU di 4 daerah yang diduga melakukan praktek ilegal.
"Sesuai konsolidasi kami di aliansi, bahwa SPBU terkait segera mungkin di hentikan pengoperasiannya untuk menghindari konflik antar pihak SPBU dan rakyat yang merasa dirugikan," tuturnya
"Kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa ketika tuntutan kami tidak segera mungkin di indahkan oleh pihak terkait," tutupnya.
Di depan Mapolda Sulsel, jenderal lapangan sampaikan kekesalannya terhadap aktivitas mafia migas di Sulsel.
"Sesuai hasil investigasi, Marak mafia migas yang beraktivitas di 4 (empat) kabupaten bahkan terang-terangan melakukan pengisian BBM subsidi jenis solar dan pertalite menggunakan jerigen dan di angkut menggunakan kendaraan roda 4 (empat)," ucap Yusril.
"Kami tegaskan kepada Kapolda Sul-Sel untuk segera mencopot Kapolres Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto karena diduga melakukan pembiaran terhadap aktivitas mafia migas," tegasnya.
Setelah berorasi, massa aksi melakukan mediasi dengan perwakilan Dirkrimsus Polda Sulsel sekaligus pelaporan mengenai tuntutannya.
Selang beberapa jam, massa aksi bergeser ke depan kantor Pertamina Regional VII untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Di kantor Pertamina Regional VII, Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Sulsel kembali menegaskan segera menutup SPBU di 4 daerah yang diduga melakukan praktek ilegal.
"Sesuai konsolidasi kami di aliansi, bahwa SPBU terkait segera mungkin di hentikan pengoperasiannya untuk menghindari konflik antar pihak SPBU dan rakyat yang merasa dirugikan," tuturnya
"Kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa ketika tuntutan kami tidak segera mungkin di indahkan oleh pihak terkait," tutupnya.
*(red)
