 |
| Foto : Kunjungan Bupati Mamasa, Ramlan Badawi (kanan) ke Kecamatan Pana dan Nosu dalam agenda sosialisasi pengendalian inflasi pada Selasa, (6/12/2022). |
Corong Demokrasi,- Kunjungan Bupati Kabupaten Mamasa ke Kecamatan Pana dan Nosu pada hari Selasa 6 Desember 2022 menuai banyak penolakan dari berbagai kalangan masyarakat dan mahasiswa.
Salah satunya, Markus Borong yang juga merupakan salah satu kader Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) yang gencar menolak kunjungan Bupati ke Kecamatan Pana dan Nosu.
Menurutnya, kehadiran Bupati di Kecamatan Pana dan Nosu tidak terlepas dari kepentingan menuju pemilu serentak 2024.
"Kunjungan Bupati Mamasa ke Kecamatan Pana dan Nosu memang tidak terlepas dari kepentingan politik menuju 2024," ujar Markus Borong kepada Corong Demokrasi via telepon, Sabtu (11/12/2022).
"Masyarakat perlu jeli melihat situasi agar tidak terjebak dalam janji-janji manis, serta permainan politik praktis," kata Markus.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan, topik kunjungan bupati ke Kecamatan Pana dan Nosu merupakan agenda sosialisasi pengendalian inflasi di daerah Kabupaten Mamasa, namun dibalut dengan agenda menuju konstelasi politik 2024.
"Jelas ini bukan hal yang subtantif karena yang di butuhkan masyrakat saat ini adalah perbaikan infrastruktur dalam hal ini pembangunan jalan, bukan sosialisasi yang ujung-ujungnya terselubung pada kontelasi politik tahun 2024," tambah Markus.
Ia mengatakan, terjadinya inflasi dalam suatu daerah itu disebabkan karena buruknya tata kelola pemerintahan serta ketidakmampuan pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur mengakibatkan harga bahan pokok yang menjadi penunjang kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan harga yang sangat drastis.
"Untuk menghindari terjadinya inflasi Pemda Kab. Mamasa harus melakukan aksi nyata yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat," tutup Markus.
Salah satunya, Markus Borong yang juga merupakan salah satu kader Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) yang gencar menolak kunjungan Bupati ke Kecamatan Pana dan Nosu.
Menurutnya, kehadiran Bupati di Kecamatan Pana dan Nosu tidak terlepas dari kepentingan menuju pemilu serentak 2024.
"Kunjungan Bupati Mamasa ke Kecamatan Pana dan Nosu memang tidak terlepas dari kepentingan politik menuju 2024," ujar Markus Borong kepada Corong Demokrasi via telepon, Sabtu (11/12/2022).
"Masyarakat perlu jeli melihat situasi agar tidak terjebak dalam janji-janji manis, serta permainan politik praktis," kata Markus.
Lebih lanjut, Ia menyampaikan, topik kunjungan bupati ke Kecamatan Pana dan Nosu merupakan agenda sosialisasi pengendalian inflasi di daerah Kabupaten Mamasa, namun dibalut dengan agenda menuju konstelasi politik 2024.
"Jelas ini bukan hal yang subtantif karena yang di butuhkan masyrakat saat ini adalah perbaikan infrastruktur dalam hal ini pembangunan jalan, bukan sosialisasi yang ujung-ujungnya terselubung pada kontelasi politik tahun 2024," tambah Markus.
Ia mengatakan, terjadinya inflasi dalam suatu daerah itu disebabkan karena buruknya tata kelola pemerintahan serta ketidakmampuan pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur mengakibatkan harga bahan pokok yang menjadi penunjang kebutuhan masyarakat mengalami kenaikan harga yang sangat drastis.
"Untuk menghindari terjadinya inflasi Pemda Kab. Mamasa harus melakukan aksi nyata yang benar-benar dirasakan oleh masyarakat," tutup Markus.
*(don)
