Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Dihujani Kritikan, Menlu Korsel Tetap Temui Keluarga Pejabat yang Dibunuh di Korut

October 22, 2020 Last Updated 2020-10-22T06:50:06Z


Foto : Ist

Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Kang Kyung-wha, menemui kakak laki-laki pejabat Korsel yang dibunuh oleh tentara Korea Utara setelah dikritik.

Insiden itu terjadi di perbatasan laut Korsel dan Korut pada September lalu.

Pertemuan Kang dengan sang kakak pejabat, Lee Rae-jin, terjadi di tengah hujan kritik yang ditujukan kepada pihaknya. 

Kementerian Luar Negeri Korsel dianggap lamban dalam menanggapi desakan keluarga korban untuk mendorong penyelidikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas insiden tersebut. 

"Saya meminta Kementerian Luar Negeri untuk mengajukan protes keras atau mengeluarkan pernyataan tentang masalah hak asasi manusia Korea Utara," kata Lee kepada jurnalis usai pertemuan tersebut.

"Saya juga mengulangi desakan kepada kementerian untuk meminta kerja sama dari China karena ada kemungkinan tubuh saudara laki-laki saya dapat mengalir ke perairan China," tambahnya seperti dikutip dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, Rabu (21/10/2020).

Menurut Lee, Kang mengatakan kantornya akan meninjau permintaan itu dan berusaha semaksimal mungkin untuk mewujudkannya. Kang juga berjanji segera memberinya tanggapan tertulis.

Lee menuturkan pihak keluarga, termasuk dirinya dan anak korban, memiliki alasan untuk percaya bahwa saudaranya bisa saja tergelincir dan jatuh dari kapal. 

Dirinya juga akan memiliki dokumen yang siap mendukung klaim tersebut. Sebelumnya dalam sesi audit parlemen awal bulan ini, Kang menyatakan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan keluarga pejabat tersebut. 

Mengenai permintaan Lee untuk penyelidikan PBB, Kemenlu Korsel mengatakan kasus tersebut perlu ditinjau lebih lanjut dan memerlukan diskusi di dalam pemerintah.

Pekan lalu, badan Hak Asasi Manusia PBB di Seoul telah mewawancarai Lee atas analisis pribadinya mengenai kasus itu. Badan tersebut telah meminta baik Korsel maupun Korut untuk melakukan penyelidikan sesuai dengan hukum HAM internasional.

Pada 22 September lalu, pejabat Korsel berusia 47 tahun dilaporkan ditembak mati oleh militer Korea Utara di perairan Pyongyang. Penyelidikan sementara pemerintah Korsel menduga bahwa pejabat tersebut berusaha membelot ke Korut, tapi keluarganya meragukan hasil penyelidikan itu.

Korea Utara telah meminta maaf atas insiden itu dan belum menanggapi seruan Seoul perihal penyelidikan bersama.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update