Berdasarkan pantauan awak media bahwa aksi demo yang terjadi di Kab. Keerom adalah bentuk kekecewaan masyarakat dan tenaga kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan dr. Ronny Situmorang dan Bupati Muh. Markum.
Adapun tuntutan pengunjuk rasa yaitu, Insentif tenaga kesehatan dan tim Covid-19, Hak-hak honorer K2 yang sedang menunggu SK CPNS, Honor kepala kampung, Pengumuman hasil tes CPNS formasi 2018, dan dugaan Tindak Pidana Korupsi nggaran Pembangunan puskesmas Waris.
Kepala Puskesmas distrik Senggi, Constantina Patipeme menjelaskan penampilan Senggi terlihat bagus dan baik-baik saja akan tetapi untuk di dalam tidak demikian, ia juga menegaskan harus ada perubahan.
"Mari kita berjuang bersama, mari kita dukung bersama bukan karena politik. Kami butuh perubahan, berbagai kendala kami hadapi. Dari tampilan luar mungkin Senggi bagus, itu hanya dari luar tapi di dalam tidak demikian," kata Constatina.
Lanjutnya, "Petugas Kesehatan dari Distrik Senggi belum bisa hadir karena terkendala jarak dan transportasi. Kami terabaikan, kami berkonsultasi dengan Dinkes saya menyampaikan suara kami, namun kenyataannya sampai hari ini tidak ada jawaban," pungkas Constatina.
"Kami kerja kami tidak tidur, jika ingin lihat datang ke Senggi dan lihat kami, saya atas nama tim kerja di puskesmas kami butuh dukungan kami juga bagian dari Keerom. Apa yang menjadi hak kami tolong diperhatikan dan saya pertaruhkan jabatan saya sebagai Kepala Puskesmas karena bagi saya jabatan tidak segalanya. Saya hanya ingin perubahan kami mengabdi namun kami terbengkalai," tegas Kepala Puskesmas Distrik Senggi.
Kepala Puskesmas distrik Senggi, Constantina Patipeme menjelaskan penampilan Senggi terlihat bagus dan baik-baik saja akan tetapi untuk di dalam tidak demikian, ia juga menegaskan harus ada perubahan.
"Mari kita berjuang bersama, mari kita dukung bersama bukan karena politik. Kami butuh perubahan, berbagai kendala kami hadapi. Dari tampilan luar mungkin Senggi bagus, itu hanya dari luar tapi di dalam tidak demikian," kata Constatina.
Lanjutnya, "Petugas Kesehatan dari Distrik Senggi belum bisa hadir karena terkendala jarak dan transportasi. Kami terabaikan, kami berkonsultasi dengan Dinkes saya menyampaikan suara kami, namun kenyataannya sampai hari ini tidak ada jawaban," pungkas Constatina.
"Kami kerja kami tidak tidur, jika ingin lihat datang ke Senggi dan lihat kami, saya atas nama tim kerja di puskesmas kami butuh dukungan kami juga bagian dari Keerom. Apa yang menjadi hak kami tolong diperhatikan dan saya pertaruhkan jabatan saya sebagai Kepala Puskesmas karena bagi saya jabatan tidak segalanya. Saya hanya ingin perubahan kami mengabdi namun kami terbengkalai," tegas Kepala Puskesmas Distrik Senggi.
*(ari)