Jakarta, Corong Demokrasi,- Pemerintah sudah memasang proyeksi nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam Rancangan Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (RAPBN) Tahun 2021 dalam kisaran Rp 14.600 per US$.
Berbeda dari target pemerintah, Bank Indonesia (BI) memproyeksikan nilai tukar rupiah pada tahun 2021. Pada kisaran Rp 13.900 hingga Rp 14.700 per dolar AS.
Kendati demikian, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, proyeksi nilai tukar rupiah pemerintah pada 2021, yang sebesar Rp 14.600 per US$ sejalan dengan perkiraan BI.
"Untuk tahun 2021 kami berpandangan asumsi pemerintah dalam penyusunan APBN 2021, di mana rata-rata nilai tukar rupiah sekitar Rp 14..600 per dolar AS itu juga masih sejalan dengan perkirakan BI sekitar Rp 13.900 sampai 14.700 per dolar AS," ujar Perry dalam rapat dengan Banggar DPR, Selasa (1/9/2020).
Bank Indonesia juga memprediksi di tahun 2021, tingkat inflasi bisa kembali pada kisaran 3% plus minus 1%. Perry optimistis inflasi pada tahun 2021 akan kembali stabil.
Secara keseluruhan, Perry meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2020 saat ini.
Oleh sebab itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 pada rentang 4,8% hingga 5,8%, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi pemerintah yang diproyeksikan bisa mencapai 4,5% hingga 5,5%.
"Kami berpandangan bahwa kisaran asumsi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBN 2021 antara 4,5-5,5% kami melihat itu cukup realistis, dan juga sejalan dengan perkiraan BI kami memperkirakan tahun depan di kisaran 4,8-5,8%," jelas Perry.
Berikut asumsi makro pemerintah di dalam RAPBN 2021:
- Pertumbuhan ekonomi (% yoy) 4,5 - 5,5
- Inflasi (% yoy) 3
- Tingkat bunga SBN 10 Tahun (%) 7,29
- Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) 14.600
- Harga minyak mentah Indonesia (US$/barel) 45
- Lifting minyak (ribu barel per hari) 705
- Lifting gas (ribu barel setara minyak per hari) 1.007
Kendati demikian, menurut Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan, proyeksi nilai tukar rupiah pemerintah pada 2021, yang sebesar Rp 14.600 per US$ sejalan dengan perkiraan BI.
"Untuk tahun 2021 kami berpandangan asumsi pemerintah dalam penyusunan APBN 2021, di mana rata-rata nilai tukar rupiah sekitar Rp 14..600 per dolar AS itu juga masih sejalan dengan perkirakan BI sekitar Rp 13.900 sampai 14.700 per dolar AS," ujar Perry dalam rapat dengan Banggar DPR, Selasa (1/9/2020).
Bank Indonesia juga memprediksi di tahun 2021, tingkat inflasi bisa kembali pada kisaran 3% plus minus 1%. Perry optimistis inflasi pada tahun 2021 akan kembali stabil.
Secara keseluruhan, Perry meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2021 akan lebih baik jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi 2020 saat ini.
Oleh sebab itu, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2021 pada rentang 4,8% hingga 5,8%, lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi pemerintah yang diproyeksikan bisa mencapai 4,5% hingga 5,5%.
"Kami berpandangan bahwa kisaran asumsi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBN 2021 antara 4,5-5,5% kami melihat itu cukup realistis, dan juga sejalan dengan perkiraan BI kami memperkirakan tahun depan di kisaran 4,8-5,8%," jelas Perry.
Berikut asumsi makro pemerintah di dalam RAPBN 2021:
- Pertumbuhan ekonomi (% yoy) 4,5 - 5,5
- Inflasi (% yoy) 3
- Tingkat bunga SBN 10 Tahun (%) 7,29
- Nilai Tukar Rupiah (Rp/US$) 14.600
- Harga minyak mentah Indonesia (US$/barel) 45
- Lifting minyak (ribu barel per hari) 705
- Lifting gas (ribu barel setara minyak per hari) 1.007
