Karyawan melakukan penutupan akses jalan di area MP 72. Jalan tersebut menghubungkan Kota Tembagapura atau MP 68, MP 72 dan MP 74, yang merupakan area operasional pertambangan PT Freeport Indonesia. Pemalangan akses jalan dilakukan karyawan dengan cara memarkir alat berat berupa wheel loader dan truk di tengah jalan, serta mendirikan tenda-tenda kecil untuk berlindung karena hujan.
Selain itu, karyawan juga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka kepada manajemen Freeport untuk segera membuka akses bus SDO (Schedule Day Off) atau bus yang mengantar jemput karyawan dari Tembagapura ke Timika dan sebaliknya.
Aksi ini dilakukan lantaran aspirasi yang disampaikan karyawan tiga hari lalu, saat melakukan aksi damai di halaman Mine Office MP 68, yang berkaitan dengan permintaan kepada pihak manajemen, salah satunya adalah membuka akses bus SDO belum juga dijawab. Di kutip seputarpapua.com.
Aksi pemalangan tersebut, juga dikawal oleh aparat keamanan dengan seragam lengkap guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu VP Coorporate Communications PTFI, Riza Pratama saat dikonfirmasi awak media belum memberikan keterangan secara detail atas permintaan karyawan. Riza mengatakan bahwa, saat pihak manajemen masih mempelajari apa yang menjadi permintaan karyawan.
“Kami masih mempelajari permintaan mereka,” kata Riza singkat.
Aksi pemalangan tersebut, juga dikawal oleh aparat keamanan dengan seragam lengkap guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sementara itu VP Coorporate Communications PTFI, Riza Pratama saat dikonfirmasi awak media belum memberikan keterangan secara detail atas permintaan karyawan. Riza mengatakan bahwa, saat pihak manajemen masih mempelajari apa yang menjadi permintaan karyawan.
“Kami masih mempelajari permintaan mereka,” kata Riza singkat.
*(val)
