Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Keok ? Amerika Serikat Tuduh Korea Utara Retas Jaringan Keuangan Dunia

August 26, 2020 Last Updated 2020-08-26T08:22:05Z


Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Kepala Komando Siber Amerika Serikat, Jenderal Paul Nakasone, menuduh Korea Utara mengerahkan peretas untuk membobol dan mencuri dari jaringan keuangan di dunia guna membiayai program pengembangan senjata.

Seperti dilansir kantor berita Korea Selatan, Yonhap News Agency, (26/08/2020), Nakasone menyatakan hal itu dalam artikel yang diterbitkan oleh majalah Foreign Affairs. Dia mengatakan Korut menggunakan peretas untuk mengakali sejumlah sanksi yang dijatuhkan kepada mereka.

Korea Utara mengakali sanksi dengan meretas jaringan keuangan dunia dan mata uang kripto untuk ditukar dengan uang guna membiayai program pengembangan senjata," demikian isi artikel yang ditulis Nakasone dan penasihat senior Komando Siber AS, Michael Sulmeyer.

Korsel menjadi salah satu negara sasaran serangan siber dari Korut, yang bertujuan menyebarkan kebingungan dan mencuri informasi rahasia. Sejumlah pakar meyakini Korut menggandeng peretas sejak 2016 untuk keuntungan finansial.

Nakasone menyatakan mereka akan terus memperkuat pertahanan dan mengasah kemampuan untuk menahan serangan siber.

Menurut laporan Markas Besar Angkatan Darat AS berjudul "Taktik Korea Utara" yang diterbitkan pada Juli lalu, Korut disebut berhasil mengembangkan kemampuan perang siber, yang menjadi salah satu kunci untuk melakukan proses diplomasi yang lebih agresif.

Mereka menyatakan, unit tempur siber Korut yang dijuluki Biro 121 dilaporkan "memelihara" lebih dari 6.000 peretas. Sebagian besar dari mereka bekerja dari luar negeri, seperti Belarus, China, India, Malaysia dan Rusia.

"Korut berhasil melakukan perang siber dari wilayah kedaulatannya. Mereka juga bisa menjangkau seluruh komputer di muka bumi, selama terhubung dengan internet," demikian isi laporan AS.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update