Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Geram ! Amerika Serikat Sanksi 24 Perusahaan China

August 27, 2020 Last Updated 2020-08-27T15:06:59Z


Jakarta, Corong Demokrasi,- 
Amerika Serikat menjatuhkan sanksi pada 24 perusahaan China dan individu yang terlibat aktivitas militer di Laut China Selatan (LCS).

Departemen Perdagangan AS mengungkap ada 24 entitas China yang masuk dalam daftar hitam, termasuk anak perusahaan konstruksi China Communications Construction Company (CCCC).

AS juga menjatuhkan sanksi kepada individu berupa pembatasan visa. "Pembatasan visa akan berlaku untuk individu dan badan bisnis yang bertanggung jawab atas, atau terlibat dalam, baik reklamasi skala besar, konstruksi, atau militerisasi pos-pos terdepan yang disengketakan di Laut China Selatan atau terlibat dalam tindakan China terhadap Asia Tenggara untuk menghalangi akses mereka ke sumber daya lepas pantai," kata Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dilansir dari South China Morning Post, (27/08/2020).

Citra Satelit yang dianalisis oleh konsultan pertahanan IHS Jane's pada 2016 menunjukkan bahwa anak perusahaan CCCC Dredging mengoperasikan sebagian besar kapal tongkang raksasa yang menggali pasir dari dasar laut dan menumpuknya di atol terpencil di Laut China Selatan.

"RRC tidak boleh diizinkan untuk menggunakan CCCC dan perusahaan milik negara lainnya sebagai senjata untuk memaksakan agenda ekspansi," ujar Pompeo.

Sanksi ini juga berlaku untuk anggota keluarga mereka. Perselisihan antara Beijing dan Washington mengenai Laut China Selatan telah membuka peluang konflik militer.

Dilaporkan sebelumnya China meluncurkan dua rudal, termasuk pembunuh kapal induk ke wilayah tersebut.

Seorang peneliti di Institut Kajian Internasional Freeman Spogli di Universitas Stanford, Oriana Skylar Mastro pun merespons prahara yang tengah berlangsung antara Amerika Serikat dengan China di Laut China Selatan. Dia mengatakan pertikaian yang terjadi seperti dalam permainan.

"Kita seperti sedang bermain ayam-ayaman, di mana AS mempertahankan operasinya di Laut China Selatan sambil mencoba meningkatkan biaya ke China atas posisinya, sementara China memperingatkan Amerika Serikat jika terus menempuh jalur ini, akibatnya bisa jadi perang," ujarnya.

Langkah sanksi itu diumumkan satu hari setelah China mengatakan sebuah pesawat mata-mata U-2 AS memasuki zona larangan terbang tanpa izin selama latihan angkatan laut China di Teluk Bohai di lepas pantai timur.

Juru Bicara Kementerian Pertahanan China Wu Qian menyebut pesawat AS yang melintas tanpa izin itu adalah bentuk provokasi. Ia pun menentang hal tersebut dan telah mengajukan pernyataan serius kepada AS.

"Ini sangat mengganggu aktivitas. Ini secara serius melanggar kode perilaku aman untuk udara dan laut antara China dan AS dan norma internasional. Ini dengan mudah menyebabkan kesalahan penilaian, atau bahkan bisa menyebabkan kecelakaan di laut dan udara," kata Wu.

*(ari)


×
Berita Terbaru Update