Jakarta, Corong Demokrasi,- Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Jawa Barat, Ono Surono meminta polisi menangkap pelaku pelemparan bom molotov ke rumah kadernya di Megamendung, Kabupaten Bogor.
Ono menyebut insiden pelemparan bom molotov ke rumah kader sekaligus pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor tersebut terjadi sekitar pukul 02.37 WIB, Selasa (28/7/2020) dini hari.
DPD PDIP Jabar mengutuk keras dan meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku," kata Ono dalam keterangannya, (28/7/2020).
Ono mengaku telah meminta kepada kader partai banteng di Jabar khususnya di Kabupaten Bogor tak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya insiden tersebut kepada pihak Kepolisian agar pelaku segera tertangkap.
Ia menyebut PDIP Jabar selalu membuka ruang dialog kepada semua pihak untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi rakyat.
Menurut Ono, tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan dengan dialog. Ia berharap tak ada kejadian kekerasan serupa lagi di hari mendatang.
Saat ini ada gerakan teror yang terus menerus dilakukan kepada PDIP yang dimulai dari pembakaran bendera partai saat demo penolakan RUU HIP (Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila)," tutur Ono.
Ono menyebut insiden pelemparan bom molotov ke rumah kader sekaligus pengurus DPC PDIP Kabupaten Bogor tersebut terjadi sekitar pukul 02.37 WIB, Selasa (28/7/2020) dini hari.
DPD PDIP Jabar mengutuk keras dan meminta kepada pihak kepolisian untuk melakukan proses hukum terhadap pelaku," kata Ono dalam keterangannya, (28/7/2020).
Ono mengaku telah meminta kepada kader partai banteng di Jabar khususnya di Kabupaten Bogor tak terprovokasi dan menyerahkan sepenuhnya insiden tersebut kepada pihak Kepolisian agar pelaku segera tertangkap.
Ia menyebut PDIP Jabar selalu membuka ruang dialog kepada semua pihak untuk berdiskusi dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi rakyat.
Menurut Ono, tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan dengan dialog. Ia berharap tak ada kejadian kekerasan serupa lagi di hari mendatang.
Saat ini ada gerakan teror yang terus menerus dilakukan kepada PDIP yang dimulai dari pembakaran bendera partai saat demo penolakan RUU HIP (Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila)," tutur Ono.
*(val)