Presiden China Xi Jinping menilai perlu ada solusi, agar perdamaian benar-benar terjadi. Termasuk mengedepankan objektivitas internasional dalam menyelesaikan persoalan Palestina dan Israel.
Hal ini ditegaskan Xi saat melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebagaimana ditulis Xinhua, Selasa (21/7/2020). Xi mengaku mendukung tuntutan keadilan bagi Palestina, termasuk upaya kondusif untuk menyelesaikan masalah dengan Israel.
"China dan Palestina adalah saudara yang baik, teman baik, dan mitra yang baik," tulis media itu mengutip Xi. "Kedua belah pihak selalu saling percaya dan mendukung satu sama lain dalam masalah yang menyangkut kepentingan inti dan keprihatinan masing-masing."
Di sisi lain, Abbas menghargai upaya China untuk menegakkan keadilan dalam masalah Palestina dan menjaga hak-hak dan kepentingan sah rakyat Palestina. Ia, ditulis Xinhua, menilai China sebagai teman yang paling dapat diandalkan rakyat Palestina.
Ia menambahkan bahwa negaranya mengharapkan China dapat memainkan peran yang lebih penting dalam mempromosikan penyelesaian yang adil dari masalah Palestina.
Pada awal Juli, China juga memberikan komentar diplomatik resmi yang menolak aneksasi (pencaplokan) wilayah Tepi Barat Palestina oleh Israel. Ini berbeda dengan AS yang mendukung Israel.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo bahkan menyerahkan sepenuhnya keinginan aneksasi itu ke Israel. Lampu hijau itu diberikan AS di tengah kritik luas yang diberikan global pada negara Yahudi tersebut.
Hal senada juga diutarakan Presiden AS Donald Trump. Ia bahkan membuat peta baru Palestina di awal 2020 dan menyetujui Yerussalem sebagai ibu kota Israel.
Konflik antara Israel dan Palestina dimulai sejak 1948. Dari saat itu hingga kini, kedua negara tersebut kerap berkonflik dan tak jarang saling serang senjata satu sama lain.