Jakarta, Corong Demokrasi,- Intensitas hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah di China terendam banjir.
Wakil Menteri Pengelolaan Urusan Darurat, Zheng Guoguang, menuturkan seluruh wilayah China daratan telah terdampak banjir, kecuali area barat yang jauh seperti Tibet dan Xinjiang
Kantor berita resmi Xinhua mengutip Wang Qingjun, sekretaris Partai Komunis Guzhen, air banjir naik setinggi 3 meter.
Otoritas China melaporkan 141 orang tewas atau hilang akibat banjir yang menerjang puluhan wilayahnya itu.(21/7/2020)
Sedikitnya 150 ribu rumah warga hancur akibat banjir yang dipicu oleh hujan deras dengan curah hujan tertinggi kedua dalam setengah abad terakhir di lansir dari Xinhua.
Banjir besar ini diketahui disebabkan hujan deras yang membuat Sungai Yangtze meluap. Diperkirakan 1,3 juta penduduk China yang tinggal di pinggiran sungai terpanjang di China itu harus mengungsi.
Saat ini, air di 43 sungai di tengah dan hilir yang mengalir ke Sungai Yangtze mencapai tingkat waspada. Patroli pun memeriksa tanggul secara berkala.
Menurut Beijing News, hujan juga menyebabkan ketinggian air di Danau Taihu berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Jika laporan cuaca yang memprediksi akan adanya angin topan terjadi, maka daerah tersebut juga terancam banjir.
Hujan diperkirakan bergerak ke utara dalam beberapa hari ke depan dan mendekati Sungai Huai.
Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa hingga kini masih belum bisa diperkirakan dampak banjir terhadap hasil panen musim panas.
Tak hanya itu, banjir ini juga menewaskan banyak hewan. Di Anhui, banjir ini mematikan sekitar 7.100 babi, 215 banteng, dan 5,14 juta unggas.
Wakil Menteri Pengelolaan Urusan Darurat, Zheng Guoguang, menuturkan seluruh wilayah China daratan telah terdampak banjir, kecuali area barat yang jauh seperti Tibet dan Xinjiang
Kantor berita resmi Xinhua mengutip Wang Qingjun, sekretaris Partai Komunis Guzhen, air banjir naik setinggi 3 meter.
Otoritas China melaporkan 141 orang tewas atau hilang akibat banjir yang menerjang puluhan wilayahnya itu.(21/7/2020)
Saat ini, air di 43 sungai di tengah dan hilir yang mengalir ke Sungai Yangtze mencapai tingkat waspada. Patroli pun memeriksa tanggul secara berkala.
Menurut Beijing News, hujan juga menyebabkan ketinggian air di Danau Taihu berada pada level tertinggi dalam beberapa dekade terakhir. Jika laporan cuaca yang memprediksi akan adanya angin topan terjadi, maka daerah tersebut juga terancam banjir.
Kantor berita China, Xinhua, melaporkan bahwa hingga kini masih belum bisa diperkirakan dampak banjir terhadap hasil panen musim panas.
Tak hanya itu, banjir ini juga menewaskan banyak hewan. Di Anhui, banjir ini mematikan sekitar 7.100 babi, 215 banteng, dan 5,14 juta unggas.
*(red)