Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Blak-Blakan, Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura Beberkan Penggunaan Anggaran

June 27, 2020 Last Updated 2020-06-27T15:11:46Z

Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura lakukan gebrakan dengan blak-blakan merincinkan penggunaan dana penanganan Covid-19.

Bulan ke 4 penanganan Covid-19 di Kota Jayapura, Gugus Tugas Covid-19 yang dipimpin langsung oleh Wakil Walikota, Rustan Saru, merincikan secara detail pos penggunaan dana yang dianggarkan senilai 18 Miliar tersebut.

Dilansir dari kawattimur.id, Rustan Saru menjelaskan dari total anggaran Rp18 Miliar, dana yang telah digunakan sebesar Rp10 miliar.(27/6/2020)

Rustan Saru menyampaikan bahwa ”Kita sudah masuk di bulan keempat atau sekitar 70 hari, dengan penggunaan anggaran sebesar Rp10 Miliar,” katanya kepada awak media.(26/6/2020)

Sebagaimana Alokasi Rp18 Miliar itu, Rustan merincikan terbagi menjadi 4 pos anggaran sebagaimana pokja dalam struktur Gugus Tugas Covid-19 Kota Jayapura.

"Adapun untuk Pokja Penanganan yang meliputi penanganan pasien di Hotel Sahid dan Hotel Muspaco, APD, serta Tenaga Medis dengan kalkulasi pembiayaan sebesar 12,1 miliar," ungkap Rustan.

"Selanjutnya Pokja Sekretariat dan Publikasi dengan anggara sebesar Rp1,036 Miliar, Pokja Pencegahan sebesar Rp1,3 Miliar dan Pokja pengamanan sebesar Rp2,9 miliar. Jadi semua ini ada pos-pos anggarannya, itupun tidak semua pos anggarannya sama. Salah satu contoh untuk pos anggaran Penanganan dengan angka yang cukup tinggi," kata Wakil Walikota Jayapura itu.

Kata Rustan, pembiayaan tertinggi dari Pokja Penanganan sebesar Rp12,1 miliar, diklasifikasikan untuk penanganan pasien dengan jumlah anggaran Rp4,2 Miliar untuk tempat pesawatan pasien OTG di hotel Muspako dan Hotel Sahid Papua.

”Penanganan pasien ini dihitung Rp467 ribu per hari untuk satu pasien yang didalamnya mencakup penginapan, makanan dan layanan termasuk suplemen Pasien yang saat ini statusnya telah sembuh termasuk yang masih dalam perawatan,” tegasnya.

Pembiayaan APD dianggarkan Rp6,097 Miliar, meliputi pengadaan Baju Hamsat, PTM (alat untuk swab,red), alat Rapid Test, kebutuhan medis seperti masker bedah, antiseptik yang meliputi disinfektan.

Kata Politisi PAN ini, pembiayaan APD menguras anggaran besar, apalagi saat awal Corona masuk di Kota Jayapura, ada beberapa item APD harus dibeli dengan harga tinggi. Apalagi APD ini hanya digunakan sekali.

“APD ini sifatnya hanya sekali pakai, sehingga, meski Gugus Tugas mendapatkan bantuan, namun tetap saja harus dilakukan pengadaan sebab APD ini juga digunakan oleh petugas di 13 puskesmas dengan rata-rata penggunaan 6 APD perhari tiap puskesmas ditambah dengan lokasi isolasi,” jelasnya.

Ada juga Anggaran untuk Tenaga Medis sebesar Rp2,1 Miliar untuk 65 orang, baik Dokter, Perawat, termasuk petugas yang melakukan tes Swab maupun Rapid Test. Dalam pembiayaanya petugas medis ini di hornorkan Rp9 juta untuk Dokter dan Rp5 Juta untuk perawat.

“Kita kalkulasikan pembiayan perhari sebesar Rp200-350 ribu, ditambah juga biaya kontribusi makan sebesar Rp225 ribu per hari,” jelasnya.

Untuk Pokja Pengamanan dianggarkan sebesar Rp2,9 Miliar. Kata Rustan, pokja ini meliputi pembiayaan untuk 75 orang petugas dengan rincian pembiayaan per hari sebesar Rp275 ribu selama 4 bulan. Selanjutnya Pokja Pencegahan dengan anggaran Rp1,3 Miliar serta Pokja Sekretariat dan Publikasi pembiayaan sekitar Rp1,036 Miliar.

Ia menambahkan untuk anggaran Covid-19 Kota Jayapura bersumber dari beberapa mata anggaran, meliputi DPA Dinas Kesehatan, APBD Kota Jayapura yang di-refocusing ditambah dengan bantuan dari Pemerintah provinsi Papua sebesar Rp4 miliar. “Untuk anggaran ini, tidak termasuk dana bantuan sosial yang dianggarkan oleh Pemkot Jayapura,” jelasnya.*(red)


×
Berita Terbaru Update