Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Terkesan Lamban, Pemkab Keerom di Minta Serius Tangani Kebutuhan Masyarakat

May 04, 2020 Last Updated 2020-05-04T14:57:49Z

Melihat perkembangan wabah Covid-19 atau virus corona yang menjadi kegelisahan seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal ini menjadi goncangan yang sangat dahsyat untuk kestabilan perekonomian di negara ini terlebih khususnya di daerah Papua.

Kabupaten Keerom termasuk dalam daftar menjadi salah satu kabupaten yang memiliki pasien positif tertular covid-19, yang awalnya hanya 1 pasien positif, namun kini sudah mencapai 10 pasien positif yang tersebar di beberapa distrik di Kabupaten Keerom.

Dalam menanggapi kasus Covid-19, Pemerintah Kabupaten Keerom diduga mengeluarkan anggaran sebesar 50 milyar. Hal ini dilakukan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan diperuntukan untuk sembako, begitupun alat pelindung diri (APD) seperti masker dan desinfektan. Namun sampai saat ini masyarakat belum mendapatkan bantuan tersebut, terutama yang ada di sebagian Distrik Arso Kota dan juga di wilayah pembangunan satu dan wilayah pembangunan dua Kabupaten Keerom,

Anggran 50 milyar itu sangatlah besar, seharusnya anggaran itu dapat mencukupi kebutuhan  masyarakat  Kab. Keerom untuk beberapa minggu kedepan untuk tetap berdiam dirumah, tapi sangat disayangkan keterlambatan dan ketidakpastian menjadi kecemasan bagi masyarakat yang dipaksa untuk berdiam dirumah namun taak kunjung ada bantuan dari pemerintah. Keterlambatan ini menjadi keteledoran di tubuh Pemkab Keerom yang tidak serius dalam menangani wabah virus corona di Keerom. Pasalnya sejauh ini hanya sekitar 8 kampung dari 91 kampung yang baru disalurkan bantuan sembako yang bersumber dari anggaran alokasi dana desa dari APBN.

Sementara tim gugus tugas penanganan Covid-19 yang dibentuk juga belum terlihat kinerjanya, harusnya penanganan lebih menyentuh pada akar masalahnya, sehingga tidak membuat warga resah, seperti sosialisasi ke kampung-kampung.

Peningkatan Pasien yang positif harus di perhatikan terutama tim medis dalam pengecekan secara rutin dan turun langsung ke kampung- kampung untuk memeriksa masyarakat yang baru tiba dari luar Kab. Keerom. Pemkab Keerom harus lebih serius dalam penanganan wabah Covid-19 untuk menghindari munculnya masalah-masalah baru yang terjadi di tengah masyarakat dan juga pemerintah harus transparan dalam pengelolaan anggaran. Masyarakat juga mesti memantau secara bersama anggaran yang dikeluarkan oleh Pemkab Keerom agar tepat sasaran.

Penulis : Valerianus Amandus, S.Pd
(Ketua Departemen Pendidikan Organisasi KP-GRD)

*(red)


×
Berita Terbaru Update