Pernyataan itu di sampaikan oleh Sukardi Sulkarnain Ketua Serikat Pekerja Pergerakan Pelaut Indonesia (SP PPI) Sulawesi Selatan, "tidak jelas apa yang kemudian menjadi pertimbangan pemerintah sehingga banyak serikat-serikat pekerja di Sulawesi Selatan belum mendapatkan pembagian paket sembako itu. Undangan pun tidak pernah kami terima," ungkapnya.
Menurutnya beberapa serikat pekerja pun juga mengeluhkan hal yang sama. Adapun yang sempat melakukan konsolidasi yakni, Serikat Pekerja Mandiri PT. Bogatama Marinusa (SPM BOMAR), Serikat Pekerja Bank Danamon (SP Danamon), Serikat Juru Parkir Makassar (SJPM), Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP AMT), dan SP MTS.
Lanjut Ketua SP PPI Sulsel, "menjadi sesuatu yang miris ketika dalam daftar pembagian paket sembako masih banyak serikat pekerja yang tidak masuk dalam daftar. Kami juga sudah mencoba berkomunikasi dengan pihak Disnakertrans Provinsi Sulsel untuk mempertanyakan hal ini, namun sampai hari ini belum juga ada tanggapan atau solusi," pungkasnya.
"Pemerintah dalam hal ini khususnya yang bertanggungjawab atas paket sembako untuk serikat pekerja seharusnya melihat data objektif serikat yang terdaftar secara hukum dan sah, insiden ini kemudian mengindikasikan kepada kita semua bahwa pihak pemerintah tidak serius dan lalai dalam tugasnya," tegas Teddy sapaan akrabnya.
"Semoga Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan tidak menjadikan pembagian paket sembako ini untuk ajang pencitraan belaka, dan serikat pekerja yang belum mendapatkan paket sembako tetap diperhatikan secara adil & merata," tutupnya.*(red)
