Di Hari Kesehatan Nasional, Gerakan Revolusi Demokratik (GRD) & Celebes Law And Transparency (CLAT) menyambangi Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan dan Kantor Kejaksaan Tinggi Sulsel.(12/11/19)
Dari rilis yang diterima melalui pernyataan sikap massa aksi, mereka menuntut kejanggalan yang terjadi pada pengadaan kapal ambulance di Dinas Kesehatan Prov. Sulsel. Mereka menduga ada monopoli tender.
Berikut bunyi rilisnya ;
Diduga kuat Kadis, Satker beserta PPK dan jajarannya melakukan kemufakatan jahat yang bisa saja berujung pada tindak kejahatan Luar Biasa (Extra Ordinary Crime/Corruption). Karena merujuk pada hasil investigasi dan kajian kami bahwa pada proyek Pengadaan Kapal Ambulance Laut yang menggunakan APBD Perubahan Pemprov T.A 2018 di sinyalir adanya kegiatan Manipulasi data pada saat tender. Kapal ambulance laut berbahan viber, yang diberi nama "KM Sulsel Sehat" merek Yamaha 200AETX di tahun 2018 di menangkan oleh perusahaan atas nama PT. Royal Advanced Fiber.
Namun belum sempat dioperasikan oleh masyarakat, dalam uji cobanya pada tanggal 22 Oktober 2019 Kapal tersebut tenggelam di sungai Pangkajene, depan Rumah Jabatan Bupati Pangkep, Jalan Merdeka, Kelurahan Tumampua, Kecamatan Pangkajene, Kabupaten Kepulauan Pangkep. Yang parahnya lagi di tahun 2019 ini, dalam tender pengadaan barang yang sama PT. Royal Advanced Fiber kembali muncul sebagai pemenang dengan anggaran yang lebih besar. Seharusnya kegagalan pengadaan kapal yang tenggelam tersebut, jadi bahan evaluasi bagi tim seleksi pada saat tender.
Diketahui laporan massa aksi pun telah diterima oleh pihak kejati.
Amba Karaeng selaku Jendral lapangan mengatakan dalam waktu dekat minggu ini kami akan turun lagi agar makin kesini datanya makin terkuak, pungkasnya.
