Terkait persoalan rasisme yang menimpa mahasiwa Papua di Surabaya, Malang, dan Makassar, salah satu mahasiswa makassar, asal Kab. Biak Numfor, Stenly Korwa, menyampaikan secara gamblang, kepada reporter corongdemokrasi.(1/9/19)
Kami mahasiswa dari Biak Numfor yang berada di makassar, meminta secara hormat Bapak Bupati Biak Numfor, Ketua DPRD Kab. Biak Numfor, bahwa sangat penting untuk melakukan prioritas terhadap proses study mahasiswa yang berada disini.
Lanjut Stenly, bahwa selain memassifkan pembangunan infrastruktur sebagai penopang peningkatan kesejahteraan masyarakat, investasi Sumber Daya Manusia (SDM) daerah melalui pemberdayaan mahasiswa yang sedang study di luar Biak adalah proses regenerasi kepemimpinan.
Kita semua harus buka mata, terkait konflik yang terjadi ditanah papua. Otsus (ototnomi khusus) yang tidak turun sampai ke akar rumput menjadi sisi lain yang menjadi pemicu. maka dari itu, seluruh anggota DPRD Kab. Biak Numfor saat ini, dan yang terpilih untuk periode 2019-2024, untuk lebih memperhatikan kebutuhan kami yang sedang study, pungkas stenly.
" Jang hanya duduk iya iya baru, pikir proyek saja. kitong ini yang akan lanjut pembangunan di biak " tutup Mahasiswa Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar ini.
