Foto : Ist. |
Motif penembakan tersebut diduga berkaitan dengan sengketa lahan. Sebagai pengacara Rudi S Gani dikenal sering menangani kasus-kasus sengketa tanah yang cukup rumit.
Menyikapi hal ini, Dr. Andi Cibu Mattingara yang juga seorang pengacara sekaligus akademisi mendesak Polda Sulawesi Selatan untuk mengusut tuntas kejadian penembakan terhadap pengacara Rudi S Gani.
"Kejadian ini harus di anggap serius menjadi ancaman keamanan bagi para penegak hukum apalagi seorang pengacara, sebagaimana tugas-tugas pengacara selalu mendapatkan tekanan dan bahkan teror atas hal-hal yang menjadi tanggung jawab profesinya baik dalam pendampingan maupun dalam pembelaan terhadap perkara yang ditangani sehingga kejadian ini harus di ungkap terang benderang," tambahnya.
Dr. Andi Cibu juga menyampaikan bahwa dirinya juga pernah mendapatkan ancaman dan tekanan saat menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pengacara, sehingga mendengar kabar bahwa sorang pengacara tertembak oleh orang tak dikenal ini, menjadi dorongan bagi dirinya untuk menyatakan meminta, dan mendukung Polda Sulawesi Selatan dalam penegakan hukum kasus ini termasuk menangkap pelakunya.
Dr. Andi Cibu juga menyampaikan bahwa dirinya juga pernah mendapatkan ancaman dan tekanan saat menjalankan tanggung jawabnya sebagai seorang pengacara, sehingga mendengar kabar bahwa sorang pengacara tertembak oleh orang tak dikenal ini, menjadi dorongan bagi dirinya untuk menyatakan meminta, dan mendukung Polda Sulawesi Selatan dalam penegakan hukum kasus ini termasuk menangkap pelakunya.
Lebih lanjut, Dr. Andi Cibu yang juga seorang aktivis hukum dan HAM, mantan Ketua PBHI Sulawesi Selatan ini menyampaikan bahwa korban dimanapun organisasi tempat ia bernaung sebagai pengacara, organisasi pengacara harus segara membentuk tim investigasi dan advokasi mandiri atas kejadian ini.
"Karena ini bukan soal individu korban tetapi lebih kepada masa depan penegakan hukum, rasa keamanan dan perlindungan bagi tiap-tiap orang terkhusus yang menjalankan tanggung jawab profesi pengacara," tutupnya.
*(red)