Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Ketua OKK KNPI Gowa, Amar Anggriawan Asis mengapresiasi kinerja Polres Gowa mengungkap kasus uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar.
Amar Anggriawan Asis mengatakan bahwa sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar sangat cerdik dalam memainkan perannya, sehingga butuh kerja ekstra untuk mengungkap kasus ini.
Menurutnya, Polres Gowa bahkan telah menjaga kedaulatan Negara karena tidak butuh waktu lama, 18 orang telah ditangkap.
"Sindikat uang palsu sangat cerdik dalam memainkan perannya masing-masing. Maka butuh kerja ekstra Kepolisian dalam pengungkapannya dan itu telah dibuktikan oleh Polres Gowa," ucap ketua OKK KNPI Gowa, Amar Anggriawan Asis kepada Corong Demokrasi, Kamis (02/01/2025).
Lebih lanjut, Amar Anggriawan Asis menyampaikan Polres Gowa telah mendapatkan empati dari masyarakat luas. Saya berharap Polres Gowa tetap konsisten mengusut kasus ini sampai ke akar-akarnya dan terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
"Pengungkapan kasus uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar telah membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Saya berharap Polres Gowa tetap konsisten menjaga itu," tutupnya.
Diketahui, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI) diduga merupakan otak di balik sindikat uang palsu yang diproduksi di dalam kampus di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), itu. Percetakan dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar tersebut ternyata dimulai sejak tahun 2010.
Beroperasi selama 14 tahun, Polisi berhasil meringkus otak kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (19/12/2024). Hingga kini, total sudah ada 18 tersangka yang diamankan polisi.
Orang yang disebut-sebut sebagai otak di balik kasus tersebut yaitu Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), pengusaha yang berperan sebagai pemberi ide, penyandang dana, dan pembeli mesin cetak uang palsu.
Irjen Yudhiawan mengatakan, sindikat dipimpin oleh pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim alias AI.
Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Reonald T. Simanjuntak, menjelaskan bahwa Andi Ibrahim adalah pihak yang membawa mesin cetak uang palsu berukuran besar ke dalam gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
Amar Anggriawan Asis mengatakan bahwa sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar sangat cerdik dalam memainkan perannya, sehingga butuh kerja ekstra untuk mengungkap kasus ini.
Menurutnya, Polres Gowa bahkan telah menjaga kedaulatan Negara karena tidak butuh waktu lama, 18 orang telah ditangkap.
"Sindikat uang palsu sangat cerdik dalam memainkan perannya masing-masing. Maka butuh kerja ekstra Kepolisian dalam pengungkapannya dan itu telah dibuktikan oleh Polres Gowa," ucap ketua OKK KNPI Gowa, Amar Anggriawan Asis kepada Corong Demokrasi, Kamis (02/01/2025).
Lebih lanjut, Amar Anggriawan Asis menyampaikan Polres Gowa telah mendapatkan empati dari masyarakat luas. Saya berharap Polres Gowa tetap konsisten mengusut kasus ini sampai ke akar-akarnya dan terus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian.
"Pengungkapan kasus uang palsu sindikat UIN Alauddin Makassar telah membangkitkan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Saya berharap Polres Gowa tetap konsisten menjaga itu," tutupnya.
Diketahui, Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar Andi Ibrahim (AI) diduga merupakan otak di balik sindikat uang palsu yang diproduksi di dalam kampus di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel), itu. Percetakan dan peredaran uang palsu di UIN Alauddin Makassar tersebut ternyata dimulai sejak tahun 2010.
Beroperasi selama 14 tahun, Polisi berhasil meringkus otak kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan pada Kamis (19/12/2024). Hingga kini, total sudah ada 18 tersangka yang diamankan polisi.
Orang yang disebut-sebut sebagai otak di balik kasus tersebut yaitu Annar Salahuddin Sampetoding (ASS), pengusaha yang berperan sebagai pemberi ide, penyandang dana, dan pembeli mesin cetak uang palsu.
Irjen Yudhiawan mengatakan, sindikat dipimpin oleh pengusaha Annar Salahuddin Sampetoding (ASS) dan Kepala Perpustakaan UIN Alauddin Makassar, Andi Ibrahim alias AI.
Sementara itu, Kapolres Gowa, AKBP Reonald T. Simanjuntak, menjelaskan bahwa Andi Ibrahim adalah pihak yang membawa mesin cetak uang palsu berukuran besar ke dalam gedung Perpustakaan UIN Alauddin Makassar.
*(red)