Foto : Istimewa |
Dalam sambutannya, Ardiansyah Sulaiman berharap agar forum ini menjadi wadah pemersatu dalam menjalin hubungan erat semua suku dalam satu bangsa.
“Dari sisi suku, adat, budaya ke depan forum ini akan jadi pemersatu dalam menjalin hubungan erat di antara sesama bangsa. Pembangunan kita di Kutai Timur dalam rangka menumbuh kembangkan semangat persatuan dan kesatuan tetap terjaga,” ucapnya.
Ditemui dilokasi pelantikan, Albert Andris Ncuk, SH selaku Sekretaris FPK menyebutkan bahwa Forum Pembauran Kebangsaan ini akan jadi garda terdepan dalam menjahit kebhinekaan.
"Tentu dalam mengantisipasi terjadinya konflik antar suku, kita akan mulai sosialisasi apalagi kita akan menghadapi pilkada yang kita tahu sangat rentan akan konflik", ucap Albert.
Albert juga menambahkan, "Program kerja kita sudah siap, tinggal kita bergerak. Kita harus mulai lebih awal, sebab Kutai Timur ini sangat majemuk semua suku ada disini, inilah luar biasanya Kabupaten tercinta kita ini. Juga kita akan terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk bersinergi mencegah konflik horizontal," tegasnya.
Untuk diketahui bahwa FPK termaktub dalam Permendagri Nomor 34 Tahun 2006, Peraturan Gubernur Kaltim Nomor 31 Tahun 2013, Nomor 8 Tahun 2023, Peraturan Bupati Kutai Timur Nomor 33 Tahun 2013 tentang pembentukan Forum Pembaruan Kebangsaan.
Selain Bupati Kutai Timur, Ardiyansyah Sulaiman, acara tersebut juga dihadiri Kepala Badan Kesbangpol, Tejo Yuwono; Sekertaris Daerah, Rizali Hadi; Badan Amil Zakat Nasional, Masnif Sofyan; Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kutai Timur, Idham Chalid; Kepala Dinas Satpol PP, Fatah Hidayat; Kepala Dinas Pertanahan, Simon Salombi dan sejumlah undangan lainnya.
(*)