Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Hujan deras mengguyur wilayah Kecamatan Nosu, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), pada Rabu (6/3/2024).
Hujan deras tersebut mengakibatkan luapan sungai di Kecamatan Nosu mengakibatkan ratusan hektar sawah warga terendam banjir dan alami kerusakan parah.
Tercatat sedikitnya Kelurahan Nosu, Desa Siwi, Desa Batu Papan, Desa Minanga Timur, Desa Parinding dan Desa Minanga menjadi daerah terdampak.
Kerugian atas kejadian sampai saat ini ratusan hektar sawah rusak akibat meluapnya air sungai. Putusnya jaringan perpipaan, 1 jembatan rusak berat/hampir hanyut, 1 sekolah, 1 Gereja, 1 buah sepeda motor. Setidaknya ada 177 Kepala keluarga yang mengalami kerugian akibat bencana ini.
Poros Rakyat yang terdiri dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) PUS Kondosapata Wai Sapalelean, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Mamasa, LMND Mamasa, GMNI Mamasa, Literasi Pangngukiq, GRD - KK Mamasa, GMKI Mamasa, GP Ansor Mamasa, serta Mamasa Bijak Memilih melakukan penggalangan Donasi.
“Donasi yang dikumpulkan melalui aksi Galang dana dan membuka Posko penyaluran Donasi di kantor PKK Kabupaten Mamasa, juga melalui Rekening Penampungan sejak tanggal 8 Maret - 13 Maret 2024 tercatat sebanyak Rp7.244.000. sementara itu AMAN Kondosapata Wai Sapalelean mengakses dana tanggap darurat dari Pengurus Besar AMAN sebesar Rp30.555.000," kata Taufik Rama Wijaya salah satu kader AMAN yang akrab disapa Rama.
“Donasi yang berhasil kami kumpulkan ini kami belanjakan untuk membeli 1 Ton Beras dan 100 Paket kebutuhan Pokok termasuk kebutuhan perempuan dan anak-anak," sambung Rama yang juga salah satu penggagas Poros Rakyat Mamasa.
“Kami berharap Bantuan ini dapat berguna bagi korban, meski kami tahu bahwa Bantuan ini belum bisa memenuhi semua kebutuhan korban, tapi kami telah berupaya semaksimal mungkin," tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Rihardes Langi' Memanna Ketua GMNI Mamasa, "Aksi yang kami lakukan adalah bentuk panggilan nurani dan tanggung jawab moral sebagai pemuda dan mahasiswa Mamasa untuk terus peka terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat, apalagi ini persoalan kemanusiaan. Jadi kami berharap apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan beban yang dialami saudara-saudara yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Nosu," ujar ketua GMKI Mamasa, Rihardes.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat kabupaten Mamasa yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai perpanjangan tangan untuk menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Perlu juga kami tegaskan bahwa apa yang kami salurkan adalah donasi dari segenap elemen masyarakat Mamasa dan juga kawan-kawan PB AMAN," sambung Rihardes.
Poros Rakyat juga menjamin bahwa semua Donasi yang masuk dari para donatur tersalurkan dengan baik kepada korban, dan untuk menjaga kepercayaan publik Poros Rakyat juga membuat Laporan Keuangan secara Publik, agar masyarakat dapat mengawasi penggunaan Donasi yang telah terkumpul.
“Poros Rakyat Mamasa akan tetap berusaha hadir dalam setiap sendi persoalan kerakyatan dan akan tetap menjadi Mitra Kritis PEMDA Mamasa untuk membangun Mamasa yang lebih baik," tutup Rama.
Hujan deras tersebut mengakibatkan luapan sungai di Kecamatan Nosu mengakibatkan ratusan hektar sawah warga terendam banjir dan alami kerusakan parah.
Tercatat sedikitnya Kelurahan Nosu, Desa Siwi, Desa Batu Papan, Desa Minanga Timur, Desa Parinding dan Desa Minanga menjadi daerah terdampak.
Kerugian atas kejadian sampai saat ini ratusan hektar sawah rusak akibat meluapnya air sungai. Putusnya jaringan perpipaan, 1 jembatan rusak berat/hampir hanyut, 1 sekolah, 1 Gereja, 1 buah sepeda motor. Setidaknya ada 177 Kepala keluarga yang mengalami kerugian akibat bencana ini.
Poros Rakyat yang terdiri dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) PUS Kondosapata Wai Sapalelean, Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Mamasa, LMND Mamasa, GMNI Mamasa, Literasi Pangngukiq, GRD - KK Mamasa, GMKI Mamasa, GP Ansor Mamasa, serta Mamasa Bijak Memilih melakukan penggalangan Donasi.
“Donasi yang dikumpulkan melalui aksi Galang dana dan membuka Posko penyaluran Donasi di kantor PKK Kabupaten Mamasa, juga melalui Rekening Penampungan sejak tanggal 8 Maret - 13 Maret 2024 tercatat sebanyak Rp7.244.000. sementara itu AMAN Kondosapata Wai Sapalelean mengakses dana tanggap darurat dari Pengurus Besar AMAN sebesar Rp30.555.000," kata Taufik Rama Wijaya salah satu kader AMAN yang akrab disapa Rama.
“Donasi yang berhasil kami kumpulkan ini kami belanjakan untuk membeli 1 Ton Beras dan 100 Paket kebutuhan Pokok termasuk kebutuhan perempuan dan anak-anak," sambung Rama yang juga salah satu penggagas Poros Rakyat Mamasa.
“Kami berharap Bantuan ini dapat berguna bagi korban, meski kami tahu bahwa Bantuan ini belum bisa memenuhi semua kebutuhan korban, tapi kami telah berupaya semaksimal mungkin," tuturnya.
Hal senada disampaikan oleh Rihardes Langi' Memanna Ketua GMNI Mamasa, "Aksi yang kami lakukan adalah bentuk panggilan nurani dan tanggung jawab moral sebagai pemuda dan mahasiswa Mamasa untuk terus peka terhadap kondisi yang terjadi di masyarakat, apalagi ini persoalan kemanusiaan. Jadi kami berharap apa yang kami lakukan dapat sedikit meringankan beban yang dialami saudara-saudara yang terdampak bencana banjir di Kecamatan Nosu," ujar ketua GMKI Mamasa, Rihardes.
"Kami juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat kabupaten Mamasa yang telah memberikan kepercayaan kepada kami sebagai perpanjangan tangan untuk menyalurkan bantuan kepada saudara-saudara kita yang terdampak. Perlu juga kami tegaskan bahwa apa yang kami salurkan adalah donasi dari segenap elemen masyarakat Mamasa dan juga kawan-kawan PB AMAN," sambung Rihardes.
Poros Rakyat juga menjamin bahwa semua Donasi yang masuk dari para donatur tersalurkan dengan baik kepada korban, dan untuk menjaga kepercayaan publik Poros Rakyat juga membuat Laporan Keuangan secara Publik, agar masyarakat dapat mengawasi penggunaan Donasi yang telah terkumpul.
“Poros Rakyat Mamasa akan tetap berusaha hadir dalam setiap sendi persoalan kerakyatan dan akan tetap menjadi Mitra Kritis PEMDA Mamasa untuk membangun Mamasa yang lebih baik," tutup Rama.
*(red)