Foto : Longsor menutupi akses jalan penghubung Dusun Rangat dan Dusun Welu, Desa Rangat, Kec. Cibal, Kab. Manggarai, NTT. |
Arus lalu lintas di jalan yang menghubungkan Dusun Rangat menuju Dusun Welu, Desa Welu Kecamatan Cibal itu itu sempat lumpuh total akibat material seperti tanah, batu yang menutupi semua badan jalan.
Saat di konfirmasi melalu Via Telepon salah satu warga Dusun Rangat Desa Welu, Fransiskus Jehanu menyampaikan bahwa kejadian itu terjadi pada pukul 02.00 minggu pagi di Wae Leko yang disebabkan oleh cura hujan yang lebat mengguyur sepanjang hari.
“Badan jalan semua tertimbun, akibat material seperti tanah dan batu. Menyebabkan jalur penghubung kampung Wenggong menuju Kampung Welu tidak bisa dilalui kendaraan,” ucap Fhan sapaan akrabnya, warga Dusun Rangat, Desa Welu senin sore kepada media ini.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa kejadian tanah longsor teresebut tidak memakan korban jiwa. Namun, sejumlah lahan persawahan dan perkebunan seperti kopi,kemiri, coklat dan cengke milik warga setempat hanyut tertimbun oleh tanah dan batuan.
Hingga saat ini kata Fhan belum ada dari Pemerintah Kecamatan Cibal maupun Kabupaten yang mendatangi tempat kejadian. Untuk saat ini warga dan aparat desa setempat hanya sebisanya melakukan gotong royong membersihkan material dari badan jalan.
“Kami berharap pemerintah Kecamatan maupun Pemkab Manggarai bisa datang lansung dilokasi kejadian untuk melihat semuanya. Karena untuk saat ini akses kendaraan dari kampung Rangat ke kampung Welu masih belum normal,” ucap Fhan lagi.
Lanjutnya, “Karena saat ini jalan belum bisa dilalui kendaraan mobil, kami berharap Pemkab mendatangkan alat berat atau untuk memperbaiki jalan yang rusak ini agar keadaan kembali normal,” tutup Fhan.
Sebelumnya, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Eltari Kupang Sti Nenot’ek meminta masyarakat waspada terhadap potensi bencana alam di seluruh wilayah hingga 14 Maret mendatang. Sti Nenot’ek mengatakan wilayah NTT berpotensi terjadi hujan lebat hingga ekstrem yang bisa menyebabkan banjir bandang hingga longsor.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti curah hujan sedang hingga lebat sampai ekstrem, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024,” kata Sti Nenot’ek dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).
Wilayah di NTT yang wajib waspada terhadap potensi bencana alam akibat hujan lebat itu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
“Waspadai potensi cuaca ekstrem di wilayah NTT yang dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi seperti curah hujan sedang hingga lebat sampai ekstrem, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang dan puting beliung pada periode 8-14 Maret 2024,” kata Sti Nenot’ek dalam keterangannya, Jumat (8/3/2024).
Wilayah di NTT yang wajib waspada terhadap potensi bencana alam akibat hujan lebat itu Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), Timor Tengah Selatan (TTS), Malaka, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat, dan Sumba Barat Daya.
*(red)