Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Ketua umum Front Pemuda & Mahasiswa Sinjai Tengah ( FPMST ) mengajak masyarakat Kabupaten Sinjai, Kecamatan Sinjai Tengah, Provinsi Sulawesi Selatan untuk menghindari politik uang, dalam pemilihan serentak 2024.
Hal itu disampaikan langsung oleh ketua umum FPMST Muh. Zulfikar kepada Corong Demokrasi, Senin (05/02/2024).
Hal itu disampaikan langsung oleh ketua umum FPMST Muh. Zulfikar kepada Corong Demokrasi, Senin (05/02/2024).
Muh. Zulfikar mengatakan, gerakan moral dan sosial ini berangkat dari rasa prihatin, kekhawatiran, dan bentuk kasih sayang kepada publik dan masyarakat ditingkat Kabupaten Sinjai terkhususnya di Kecamatan Sinjai Tengah.
Menurutnya, Ia tak ingin even politik dikotori oleh politik uang yang akan menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
"Politik uang, seolah membutakan hal-hal yang bernilai, karena akan melenyapkan pandangan terhadap kapasitas, kesungguhan kinerja, kebaikan akhlak, maupun aspek lainnya dari sang calon baik itu Caleg Kab/Kota, Caleg Provinsi maupun Caleg DPR RI," ujar Muh. Zulfikar.
"Nanti dia yang punya uang yang jadi anggota DPRD, dengan tidak melihat kapasitas, kesungguhannya dalam melakukan pembangunan," tambahnya.
Selain itu menurut, Muh. Zulfikar, terjadinya praktik uang di pemilu serentak 2024 sangat beresiko tinggi terhadap masyarakat nantinya, para caleg DPRD yang terpilih karena bantuan politik uang dikahwatirkan akan bermain-main dalam program pembangunan.
"Hal seperti ini sangatlah buruk akan berdampak besar kedepannya bagi pembangunan di Kabupaten Sinjai terkhususnya di Kecamatan Sinjai Tengah, sebab akan ada permainan dalam pembangunan mengunakan APBD Kabupaten Sinjai," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak ikut serta mengawasi jalannya pemilu serentak terkhususnya di Kab. Sinjai, Kecamatan Sinjai Tengah.
Ia juga meminta bagi tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat secara luas harus berani melawan politik uang dengan melaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Pasal hukumnya sudah ada tentang politik uang, tentang suap menyuap. Jadi semua lapisan masyarakat harus terlibat mengawasi. Jika ada yang melakukan money politik harus dilawan, karena itu akan berpengaruh terhadap pembangunan di Kabupaten Sinjai kedepannya," tutup Fikar.
"Politik uang, seolah membutakan hal-hal yang bernilai, karena akan melenyapkan pandangan terhadap kapasitas, kesungguhan kinerja, kebaikan akhlak, maupun aspek lainnya dari sang calon baik itu Caleg Kab/Kota, Caleg Provinsi maupun Caleg DPR RI," ujar Muh. Zulfikar.
"Nanti dia yang punya uang yang jadi anggota DPRD, dengan tidak melihat kapasitas, kesungguhannya dalam melakukan pembangunan," tambahnya.
Selain itu menurut, Muh. Zulfikar, terjadinya praktik uang di pemilu serentak 2024 sangat beresiko tinggi terhadap masyarakat nantinya, para caleg DPRD yang terpilih karena bantuan politik uang dikahwatirkan akan bermain-main dalam program pembangunan.
"Hal seperti ini sangatlah buruk akan berdampak besar kedepannya bagi pembangunan di Kabupaten Sinjai terkhususnya di Kecamatan Sinjai Tengah, sebab akan ada permainan dalam pembangunan mengunakan APBD Kabupaten Sinjai," tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak ikut serta mengawasi jalannya pemilu serentak terkhususnya di Kab. Sinjai, Kecamatan Sinjai Tengah.
Ia juga meminta bagi tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan masyarakat secara luas harus berani melawan politik uang dengan melaporkan kepada aparat penegak hukum.
"Pasal hukumnya sudah ada tentang politik uang, tentang suap menyuap. Jadi semua lapisan masyarakat harus terlibat mengawasi. Jika ada yang melakukan money politik harus dilawan, karena itu akan berpengaruh terhadap pembangunan di Kabupaten Sinjai kedepannya," tutup Fikar.
*(red)