Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- PBHI Sulsel bersama warga kampung Alla-Alla mendatangi Kantor DPRD Kota Makassar, Rabu (31/01/2024).
Aksi PBHI Sulsel bersama warga tersebut terkait dengan adanya jalan yang 2 (dua) tahun lalu menjadi akses keluar masuknya warga ditutup dengan pagar beton oleh seseorang yang mengaku telah membeli secara keseluruhan lokasi yang warga tempati.
Sebagai warga yang peduli terhadap kehidupan bersama, dengan tegas menyatakan sikap kami untuk menghentikan penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar yang saat ini masih berlangsung.
Sebagai warga yang peduli terhadap kehidupan bersama, dengan tegas menyatakan sikap kami untuk menghentikan penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla, Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar yang saat ini masih berlangsung.
Penutupan ini telah menciptakan ketidaknyamanan, menghambat mobilitas, dan merugikan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Kami memandang bahwa akses jalan yang terbuka merupakan hak dasar warga untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan lancar. Penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla ini tidak hanya menghambat pergerakan kendaraan, tetapi juga berpotensi merugikan hak-hak warga yang bermukim disana, seperti terhambatnya hak untuk mengakses pendidikan dan kesehatan serta menciptakan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kami mengajak pihak yang bertanggung jawab untuk mencari solusi yang lebih baik dan memperhatikan pendapat serta kebutuhan masyarakat sekitar, mulai dari kelurahan, kecamatan, tidak ada hasil atau titik terang untuk diupayakannya mediasi yang sedari awal telah dilakukan warga yang didampingi PBHI Sulsel di kantor Syamsul Bahri akan tetapi tidak ada hasil yang didapat.
Olehnya itu Kami mendatangi Kantor DPRD Kota Makassar dengan maksud untuk dilakukannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) selaku wakil rakyat yang sekitar 1 minggu yang lalu telah kami surati sebelumnya dengan harapan apa yang menjadi kegelisahan dan tuntutan warga dapat di akomodir.
Setelah beberapa lama tim dari lembaga bantuan hukum PBHI SULSEL bersama warga melakukan aksi orasi di depan kantor DPRD Kota Makassar akhirnya ada 1 Anggota Dewan yang menemui dan menerima aspirasi dari pada kedatangan kami dari sekian banyak jumlah Anggota Dewan.
Kami memandang bahwa akses jalan yang terbuka merupakan hak dasar warga untuk dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan lancar. Penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla ini tidak hanya menghambat pergerakan kendaraan, tetapi juga berpotensi merugikan hak-hak warga yang bermukim disana, seperti terhambatnya hak untuk mengakses pendidikan dan kesehatan serta menciptakan ketidakpastian dalam kehidupan sehari-hari.
Selain itu, kami mengajak pihak yang bertanggung jawab untuk mencari solusi yang lebih baik dan memperhatikan pendapat serta kebutuhan masyarakat sekitar, mulai dari kelurahan, kecamatan, tidak ada hasil atau titik terang untuk diupayakannya mediasi yang sedari awal telah dilakukan warga yang didampingi PBHI Sulsel di kantor Syamsul Bahri akan tetapi tidak ada hasil yang didapat.
Olehnya itu Kami mendatangi Kantor DPRD Kota Makassar dengan maksud untuk dilakukannya Rapat Dengar Pendapat (RDP) selaku wakil rakyat yang sekitar 1 minggu yang lalu telah kami surati sebelumnya dengan harapan apa yang menjadi kegelisahan dan tuntutan warga dapat di akomodir.
Setelah beberapa lama tim dari lembaga bantuan hukum PBHI SULSEL bersama warga melakukan aksi orasi di depan kantor DPRD Kota Makassar akhirnya ada 1 Anggota Dewan yang menemui dan menerima aspirasi dari pada kedatangan kami dari sekian banyak jumlah Anggota Dewan.
Foto : Aksi PBHI Sul-Sel bersama warga kampung Alla-Alla di kantor DPRD Kota Makassar, Rabu (31/01/2024). |
“Akan tetapi yang sangat kami sayangkan apa yang menjadi menjadi hasil dari pertemuan tersebut, kami hanya diminta untuk menunggu setelah selesainya Pemilu yang berlangsung 14 Februari yang akan datang ini dan menjanjikan akan secepatnya dilakukan RDP tersebut, dengan alasan bahwa semua Anggota Dewan sedang mengikuti Bimtek disalah satu Hotel yang tidak jauh dari Kantor DPRD Kota dan lagi sibuk-sibuknya mereka mencari suara untuk dapat terpilihnya kembali dipemilu yang akan berlangsung ini, sedangkan warga yang bermukim di lokasi tersebut terancam terisolasi diakibatkan ancaman banjir yang tiap saat menghantui mereka dimusim hujan seperti ini," tegas PBHI Sul-Sel.
Kami meyakini bahwa dengan menghentikan penutupan akses jalan, dapat menciptakan lingkunganyang lebih harmonis serta mendukung pembangunanyang berkelanjutan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama demi kesejahteraan bersama.
Bahwa adapun yang menjadi tuntutan kami sebagai berikut:
1. Mengecam penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla yang dilakukan oleh Bapak Syamsul Bahri;
2. Mendesak pihak DPRD Kota Makassar untuk melakukan hiring dan/atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait diantaranya Kelurahan Batua, kecamatan Manggala, dan Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar secepatnya untuk menyelesaikan persoalan ini;
3. Meminta kepada Bapak Syamsul Bahri untuk medesak agar segera membongkar tembok yang menghalangi akses jalan warga Kampung Alla-Alla.
Kami meyakini bahwa dengan menghentikan penutupan akses jalan, dapat menciptakan lingkunganyang lebih harmonis serta mendukung pembangunanyang berkelanjutan. Semua pihak diharapkan dapat bekerja sama untuk mencapai keseimbangan antara kepentingan individu dan kepentingan bersama demi kesejahteraan bersama.
Bahwa adapun yang menjadi tuntutan kami sebagai berikut:
1. Mengecam penutupan akses jalan warga di Kampung Alla-Alla yang dilakukan oleh Bapak Syamsul Bahri;
2. Mendesak pihak DPRD Kota Makassar untuk melakukan hiring dan/atau Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan instansi terkait diantaranya Kelurahan Batua, kecamatan Manggala, dan Pemerintah Kota Makassar dalam hal ini Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makassar secepatnya untuk menyelesaikan persoalan ini;
3. Meminta kepada Bapak Syamsul Bahri untuk medesak agar segera membongkar tembok yang menghalangi akses jalan warga Kampung Alla-Alla.
*(red)