 |
| Foto : Ketua PBHI Sul-Sel, Dr. Andi Cibu M, S.H., M.H. |
Corong Demokrasi,- Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sulawesi Selatan. Yang di pimpin oleh Doktor muda, Dr. Andi Cibu M, S.H., M.H. akan mengadakan pendidikan atau biasa dikenal dengan Try Out dalam rangka persiapan Ujian Profesi Advokat (UPA) Desember 2023 mendatang.
Pendidikan atau try out ini terbuka untuk umum, namun jumlah terbatas untuk peserta dan pendaftaran dibuka mulai 6 November - 30 November 2023.
Pendidikan atau try out ini terbuka untuk umum, namun jumlah terbatas untuk peserta dan pendaftaran dibuka mulai 6 November - 30 November 2023.
Sedangkan pendidikan atau try out dilaksanakan mulai 1 Desember - 14 Desember 2023.
Menurutnya, pendidikan atau Try Out ini adalah salah satu cara PBHI Sulawesi Selatan untuk membantu para calon Advokat yang nantinya akan menjadi penegak hukum.
Menurutnya, pendidikan atau Try Out ini adalah salah satu cara PBHI Sulawesi Selatan untuk membantu para calon Advokat yang nantinya akan menjadi penegak hukum.
"Try out ini tidak hanya bertujuan mengetahui trik untuk lulus menjadi Advokat tetapi lebih mengedepankan pemahaman calon Advokat mengenai pentingnya kepastian, keadilan dan moral hukum yang menempatkan profesi Advokat sebagai garda terdepan dalam kemanusiaan baik kaum rentan, miskin yang membutuhkan bantuan hukum sebagaimana spirit Undang-undang Nomor 18 tahun 2003 tentang Advokat," ujar ketua PBHI Sulsel, Dr. Andi Cibu M, S.H., M.H. kepada Corong Demokrasi, Rabu (15/11/2023).
"Sebagaimana kita ketahui bahwa banyaknya Advokat, bukan berarti terjaminnya akses kepastian dan keadilan hukum bagi orang yang membutuhkannya. Justru kualitas advokat yang mengedepankan kemanusiaan, kaum rentan dan miskin menjadi jaminan akses bantuan hukum bagi tiap-tiap warga megara menjadi terpenuhi. Setidak-setidaknya kehadiran Advokat dimasa mendatang mampu menjadi solusi bagi para pencari keadilan terhadap ketidak adilan yang ia temukan," tutupnya.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa banyaknya Advokat, bukan berarti terjaminnya akses kepastian dan keadilan hukum bagi orang yang membutuhkannya. Justru kualitas advokat yang mengedepankan kemanusiaan, kaum rentan dan miskin menjadi jaminan akses bantuan hukum bagi tiap-tiap warga megara menjadi terpenuhi. Setidak-setidaknya kehadiran Advokat dimasa mendatang mampu menjadi solusi bagi para pencari keadilan terhadap ketidak adilan yang ia temukan," tutupnya.
*(red)
