 |
| Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) melakukan aksi unjuk rasa tolak kedatangan kapolri di Sul-Sel, Jumat (20/10/2023).
Barisan kader KPPM menutup satu ruas Jalan Sultan Alauddin Makassar dengan membentangan spanduk yg bertuliskan prakondisi sumpah pemuda dan tolak kedatangan Kapolri di Sulawesi Selatann.
Selain itu, orator lain juga menyampaikan bahwa carut marutnya kondisi nasional dalam tubuh polri, kususnya tindakan represifitas aparat yg semakin brutal, sampai pada isu indikasi pemerasan oleh KPK terhadap mantan Menteri Pertanian (SYL) yang sampai detik ini tidak pernah diungkapkan.
Massa aksi juga turut menyoroti masyarakat rempang yg tergusur serta melakukan penolakan terhadap putusan MK 90/PUU-XXI/2023 yang dianggap membiarkan politik dinasti untuk melanggengkan kekuasaan.
Aksi tersebut berjalan damai, sekitar 2 jam malakukan orasi bergantian masa aksi kemudian membubarkan diri, dan menyampaikan bahwa akan kembali menduduki Jalan Sultan Alauddin pada momentum hari sumpah pemuda.
Adapun tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi yaitu:
1. Menantang taji Kapolri mengungkapkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh KPK kepada mantan menteri pertanian.
2. Menolak putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
3. Menolak rempang tergusur.
Barisan kader KPPM menutup satu ruas Jalan Sultan Alauddin Makassar dengan membentangan spanduk yg bertuliskan prakondisi sumpah pemuda dan tolak kedatangan Kapolri di Sulawesi Selatann.
Jenderal lapangan Iswan Kusnadi mengatakan kepolisian seperti diperalat oleh kekuasaan.
Menurutnya, kepolisian yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat, malah sebaliknya melakukan tindakan yang bertentangan dengan tupoksi kepolisian itu sendiri, seperti yang terjadi di Rempang dan Kalteng.
"Kami dengan tegas menyampaikan kekecewaan kami terhadap Kapolri sehingga kedatangan Kapolri di Sulawesi Selatan harus kami tolak," tegas Iswan Kusnadi.
Selain itu, orator lain juga menyampaikan bahwa carut marutnya kondisi nasional dalam tubuh polri, kususnya tindakan represifitas aparat yg semakin brutal, sampai pada isu indikasi pemerasan oleh KPK terhadap mantan Menteri Pertanian (SYL) yang sampai detik ini tidak pernah diungkapkan.
Massa aksi juga turut menyoroti masyarakat rempang yg tergusur serta melakukan penolakan terhadap putusan MK 90/PUU-XXI/2023 yang dianggap membiarkan politik dinasti untuk melanggengkan kekuasaan.
Aksi tersebut berjalan damai, sekitar 2 jam malakukan orasi bergantian masa aksi kemudian membubarkan diri, dan menyampaikan bahwa akan kembali menduduki Jalan Sultan Alauddin pada momentum hari sumpah pemuda.
Adapun tuntutan yang disampaikan oleh massa aksi yaitu:
1. Menantang taji Kapolri mengungkapkan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh KPK kepada mantan menteri pertanian.
2. Menolak putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
3. Menolak rempang tergusur.
*(Iwk)
.jpg)
