Foto : Ist. |
Massa membentangkan spanduk tuntutan bertuliskan "Wujudkan Reforma Agraria Sejati dan Demokrasi" sambil melakukan protes atas kebijakan presiden Joko Widodo yang tidak lagi sejalan dengan UUD 1945.
Jendral lapangan Jimi Saputra mengatakan, petani yang ada di Indonesian masih belum mendapatkan kesejahteraan, akibat tidak ada regulasi yang menjawab perjuangan kaum tani beserta rakyat Indonesia untuk mewujudkan reforma agraria sejati.
Menurutnya, pemerintah harus berani membuat kebijakan yang mengedepankan kepentingan petani, sebab petani sangat besar sumbangsihnya terhadap bangsa Indonesia.
"Kami dari Aliansi Perjuangan Mahasiswa Indonesia meminta pemerintah agar setiap kebijakan yang diambil harus dikaji secara matang dan tidak mengancam keberlangsungan hidup rakyat, seperti yang terjadi di Rempang, Batam itu adalah kebijakan yang sepihak," ujar Jimi.
"Negara harusnya lebih condong berpihak kepada rakyat bukan malaikat sebaliknya," tambahnya.
Sebelum membubarkan diri Jendral lapangan mengajak seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk sama-sama melakukan aksi unjuk rasa pada tanggal 24 September memperingati Hari Tani Nasional.
Adapun tuntutan yang disampaikan yaitu:
1. Wujudkan Reformasi Agraria Sejati dan Demokrasi
2. TOLAK OMNIBUS LAW.
3. WUJUDKAN PENDIDIKAN GRATIS.
4. TOLAK KENAIKAN BBM.
5. TOLAK PENGHAPUSAN PERTALITE.
6. HENTIKAN PERAMPASAN LAHAN MASYARAKAT REMPANG (BATAM).
7. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP DEMONSTRAN.
2. TOLAK OMNIBUS LAW.
3. WUJUDKAN PENDIDIKAN GRATIS.
4. TOLAK KENAIKAN BBM.
5. TOLAK PENGHAPUSAN PERTALITE.
6. HENTIKAN PERAMPASAN LAHAN MASYARAKAT REMPANG (BATAM).
7. HENTIKAN KRIMINALISASI TERHADAP DEMONSTRAN.
*(red)