.jpeg) |
| Foto : Presiden Uganda Yoweri Museveni. |
Corong Demokrasi,- Bank Dunia menyatakan akan mempertimbangkan lagi pinjaman ke Uganda setelah negara Afrika Timur itu mengesahkan undang-undang anti LGBTQ awal tahun ini, yang dikritik oleh organisasi hak asasi manusia lainnya.
Setelah undang-undang itu disahkan pada awal bulan Mei, Bank Dunia mengirim tim ke Uganda untuk menilai langkah yang lebih lanjut untuk menjamin proyek yang memenuhi persyaratan lingkungan dan sosial.
"Tidak ada pembiayaan publik baru ke Uganda yang akan disajikan kepada Dewan Direktur Eksekutif kami sampai keberhasilan langkah-langkah tambahan telah diuji," kata kelompok Bank Dunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa, (8/8/2023).
"Tujuan kami adalah untuk melindungi minoritas seksual dan gender dari diskriminasi dan pengecualian dalam proyek yang kami bayarkan. Langkah-langkah saat ini sedang didiskusikan dengan pihak berwenang," katanya.
Pernyataan Bank Dunia mencatat bahwa meskipun ada keputusan terbaru, ia tetap berkomitmen untuk membantu semua orang Uganda tanpa terkecuali untuk melarikan diri dari kemiskinan, mengakses layanan vital, dan meningkatkan kehidupan mereka.
Undang-undang anti LGBTQ, yang menetapkan hukuman mati bagi beberapa tindakan homoseksual itu diterbitkan pada bulan Mei.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa, hukuman Uganda adalah membuka kran diskriminasi dan menggambarkan sebagai resep pelanggaran hak-hak yang sistematik orang-orang LGBTQ dan lainnya.
Setelah undang-undang itu disahkan pada awal bulan Mei, Bank Dunia mengirim tim ke Uganda untuk menilai langkah yang lebih lanjut untuk menjamin proyek yang memenuhi persyaratan lingkungan dan sosial.
"Tidak ada pembiayaan publik baru ke Uganda yang akan disajikan kepada Dewan Direktur Eksekutif kami sampai keberhasilan langkah-langkah tambahan telah diuji," kata kelompok Bank Dunia dalam sebuah pernyataan pada Selasa, (8/8/2023).
"Tujuan kami adalah untuk melindungi minoritas seksual dan gender dari diskriminasi dan pengecualian dalam proyek yang kami bayarkan. Langkah-langkah saat ini sedang didiskusikan dengan pihak berwenang," katanya.
Pernyataan Bank Dunia mencatat bahwa meskipun ada keputusan terbaru, ia tetap berkomitmen untuk membantu semua orang Uganda tanpa terkecuali untuk melarikan diri dari kemiskinan, mengakses layanan vital, dan meningkatkan kehidupan mereka.
Undang-undang anti LGBTQ, yang menetapkan hukuman mati bagi beberapa tindakan homoseksual itu diterbitkan pada bulan Mei.
Kantor hak asasi manusia PBB mengatakan bahwa, hukuman Uganda adalah membuka kran diskriminasi dan menggambarkan sebagai resep pelanggaran hak-hak yang sistematik orang-orang LGBTQ dan lainnya.
*(red)
.jpg)
