Foto: Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat |
Dalam rilis tersebut belum dijelaskan secara rinci mengenai alasan pengunduran diri Gubernur Viktor Laiskodat.
Namun, informasi yang diperoleh bahwa Viktor Laiskodat mengundurkan diri dari jabatan Gubernur NTT karena ingin ikut dalam Pemilu 2024 sebagai Calon DPR RI.
Pengunduran tersebut mendapat perhatian dari aktivis kemanusiaan dan anti-korupsi Gabriel Goa ia menilai pengunduran diri Viktor Laiskodat sebagai sikap lari dari tanggungjawab.
"Mundurnya VBL dari Gubernur memperlihatkan kepada publik bahwa Gubernur NTT kabur dari tanggung jawab dan mencari aman," tulis Ketua Dewan Pembina PADMA dan Kompak Indonesia, pasa Kamis, (23/6/2023).
Mirisnya menurut Gabriel Goa, upaya Viktor Laiskodat mundur dari jabatan Gubernur NTT justru dilakukan di saat NTT sedang darurat Human Trafficking.
Ia juga menyebutkan bahwa ada dugaan kasus korupsi berjamaah dan perampokan hak-hak ekosob voice of the voiceless di NTT. Karena itu, pengunduran diri Gubernur NTT dinilai Gabriel Goa hanya untuk kabur dari tanggung jawab dan mencari aman.
Pasalnya, sebagai Gubernur, Viktor Laiskodat harus mempertanggungjawabkan program kerjanya selama menjadi Gubernur di hadapan DPRD NTT sebelum berakhir pada September 2023.
Gabriel Goa bahkan tak segan-segan menyebut Viktor Laiskodat seperti Pilatus yang ingin lari dari tanggung jawab dan mau mencuci tangan di mana saat ini NTT sedang darurat Human Trafficking dan korupsi.
Untuk itu lanjut Gabriel Goa, PADMA dan KOMPAK mendesak Presiden RI Jokowi untuk memerintahkan Mendagri untuk menolak pengunduran diri Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan memintanya menyelesaikan tugas hingga masa jabatannya berakhir pada September 2023.
*(Ary)