Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


3.171 Mahasiswa Papua Penerima Biasiswa (Otsus) Terancam DO, Orang Tua Mengeluh

June 22, 2023 Last Updated 2023-06-22T15:21:52Z


Foto: Ketua Forum Komunikasi Orangtua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus Dalam Negeri dan Luar Negeri, Jhon Reba
Corong Demokrasi,-
Ribuan mahasiswa Papua penerimaan bantuan biasisiswa otonomi khusus (otsus) Papua terancam DO.

Hal tersebut di keluhkan oleh orang tua mahasiswa penerima bantuan lantaran belum ada pencairan selama 6 bulan terakhir. Tunggakan itu terjadi lantaran banyak data dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Papua yang tidak cocok.

Seperti yang di sampaikan oleh Jhon Reba selaku Ketua Forum Komunikasi Orang Tua Mahasiswa Penerima Beasiswa Otsus dalam dan Luar Negeri kepada awak media, ia menjelaskan bahwa belum ada pencairan dari pemerintah sejak Januari.

"Dana itu belum cair sejak Januari sampai sekarang. Berarti 6 bulan. Ini yang kita tuntut sekarang karena kasihan anak-anak kita yang lagi studi,"ungkap Jhon Reba kepada wartawan, Kamis (22/6/2023).

Jhon mengatakan ditemukan ketidakcocokan data setelah para orang tua mahasiswa penerima beasiswa otsus melakukan kroscek. Padahal menurutnya, hal itu seharusnya tidak terjadi karena Kemendagri telah memverifikasi data itu.

"Data hasil dari verifikasi itu diuji pada tanggal 16 sampai 17 Juni ditemukan dari data yang sudah diverifikasi itu pun masih banyak sekali yang tidak valid,"pungkasnya.

Dia juga menjelaskan akibat banyaknya ketidakcocokan data tersebut membuat 3.171 mahasiswa dari enam provinsi yang ada di Papua belum mendapatkan beasiswanya. Bahkan 236 nomor rekening mahasiswa juga ada kesalahan data.

"Selain rekening ada juga kesalahan nama perguruan tingginya. Kemudian ada yang salah di negara studinya," terangnya.

Karena persoalan itu para orang tua mendesak kepada BPSDM Provinsi Papua untuk segera memperbaiki kesalahan ini. Sebab masalah ini dikhawatirkan dapat mengganggu proses studi mahasiswa.

"Memang ini butuh waktu, tapi kalau kita tidak bergerak cepat saya sangat kuatir nanti proses untuk menyediakan uang dan membayar anak-anak akan terlambat," jelasnya.

Bahkan, Jhon menyebut ketidakcocokan ini tidak hanya pada mahasiswa yang berasal dari Provinsi Papua saja. Namun juga terjadi untuk mahasiswa dari provinsi daerah otonomi baru (DOB).

"Data ini sudah dibagi per provinsi dan kami temukan banyak kesalahan di provinsi lain juga datanya," lanjut Jhon.

Untuk diketahui, para orang tua mahasiswa penerima beasiswa otsus ini sampai rela tidur di Kantor Gubernur Papua sejak Rabu (14/6). Mereka menginap demi menuntut pencairan dana beasiswa.

Berdasarkan data, BPSDM Provinsi Papua telah mencairkan dana beasiswa otsus ini sebesar Rp 68 miliar dari Rp 122 miliar yang dianggarkan. Pencairan Rp 68 miliar tersebut untuk biaya pendidikan tahun 2022.


*( Ary)






×
Berita Terbaru Update