Foto: Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) |
Kejadian tersebut dibenarkan oleh Dandrem 173/Brikjen Sri Widodo dalam keterangannya ia mengatakan bahwa 3 tukang ojek tersebut diduga kuat disandra KKB.
"Ya benar adanya 3 tukang ojek disandera. Diduga kuat yang menyandera adalah KKB," ungkap Danrem 173/Praja Vira Braja Brigjen Sri Widodo seperti dikutip dari detikcom, pada selasa (25/4/2023).
Ketiga tukang ojek tersebut disandera di Kampung Balinggup, Distrik Mewoluk, Puncak Jaya pada senin (24/4). Mereka yang disandera yakni Bomba, Herman dan Yusup.
Selain itu Sri mengatakan ketiga tukang ojek itu bersama-sama mengantar penumpangnya dari Kota Mulia menuju Distrik Mewoluk. Setelah menurunkan penumpang, mereka kemudian diadang orang tak dikenal.
"Mereka menurunkan penumpangnya di Kampung Balinggup, ketiganya diaadang oleh orang tak dikenal dan menyandera mereka sekitar pukul 14.30 WIT," imbuhnya.
Sri menuturkan pihak keluarga korban mengetahui peristiwa tersebut pada pukul 15.50 WIT dari rekan korban sesama tukang ojek. Pihak keluarga kemudian melaporkan ke Polres Puncak Jaya.
"Jajaran kami juga langsung ikut melakukan pendalaman atas kejadian itu. Hingga sampai pukul 20.10 WIT, kami masih mendapat laporan bahwa ke 3 tukang ojek itu masih disandera di Distrik Mewoluk," ujarnya.
Sri menduga pelaku penyanderaan adalah KKB pimpinan Teranus Enumbi. Kelompok ini diduga sedang mencari dana untuk kegiatan mereka.
"Diduga kuat yang menyandera adalah KKB yang dipimpin Teranus Enumbi yang bertujuan mencari dana untuk kepentingan mereka," katanya.
Dia menambahkan pemerintah daerah melalui Kepala Distrik Mewoluk akan melakukan koordinasi dengan beberapa tokoh masyarakat terkait peristiwa tersebut. Dia berharap para korban segera dibebaskan.
"Kami harapkan Pemda setempat bisa berkoordinasi dengan para simpatisan mereka, guna membebaskan ketiga tukang ojek tersebut," pungkasnya.
*(Ary)