Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


OPINI! Dampak Kekerasan Terhadap Anak Usia Dini

March 20, 2023 Last Updated 2023-03-20T11:24:12Z

Foto:  Teldisiana Limut (Mahasiswa FKIP Unika St. Paulus Ruteng)
Corong Demokrasi,-
Kekerasan merupakan salah satu tindakan menyimpang dan sangat jelas melanggar aturan yg berlaku di negara kesatuan republik Indonesia baik kekerasan fisik, emosional, seksual dan sebagainya.

Hampir setiap hari dalam lingkungan masyarakat maupun dalam pemberitaan media sering kali kita disajikan dengan berbagai kasus kekerasan terhadap anak usia dini baik yg lakukan oleh orang tua sendiri, teman maupun orang lain. Hal-hal seperti ini tentunya tidak boleh dipandang sebagai hal yg biasa karena akan mengakibatkan hal-hal yg negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.

Anak merupakan masa depan pewaris orang tuany dan anak juga merupakan generasi masa bangsa dan negara yang harus dijaga dengan sebaik mungkin agar kelak bisa menjadi generasi yg berkualitas dan berguna bagi keluarga, agama dan negera.

Pertumbuhan dan perkembangan dari seorang anak sangatlah membutuhkan peran penuh dari lingkungan keluarga terkhusus kedua orang tua. Pada masa pertumbuhannnya, kasih sayang adalah hal yang paling utama yang selalu ingin ia miliki. Ia ingin mendapatkan kebebasan, kebebasan dalam memilih untuk bermain bebas dengan teman-teman seusianya tanpa harus ada larangan dari orang tuanya (Mengekang).

Menjadi orang tua yang baik tidaklah cukup bagi seorang anak apabila tidak memiliki kemampuan dalam hal memberi kasih dan sayang kepada anaknya.

Bagi orang tua, anak adalah titipan yang harus dijaga dan disayangi, dicintai, serta diberi kasih dan sayang yang tulus. Seorang anak yang mendapatkan kasih sayang penuh dari orang tuanya tentu bisa memiliki mental yang baik begitupun sebaliknya.

Ada beberapa orang tua yang memiliki prinsip yang penting anak bisa makan, namun ternyata makan tidaklah cukup bagi anak yang betul-betul ingin mendapatkan kasih sayang dan perhatian lebih dari kedua orang tuanya.

Ini adalah salah satu contoh kasus kegagalan yang dimiliki oleh orang tua yaitu gagal memahami anaknya (peka terhadap keinginan dan perasaan anaknya), kurang peduli dengan kesehatannya baik ituu kesehatan fisik maupun psikologinya( mental).

Faktor-faktor yang mempengaruhi lemah dan kurangnya mental pada diri seorang anak bisa terjadi karena faktor internal dan juga faktor eksternal. Faktor internal adalah apabila seorang anak sudah mencapai pada titik tidak peduli, mau baik ataupun tidak ia tetap melakukannya (keras kepala). Tentu ini bisa berdampak terhadap diri seorang anak itu sendiri maupun anak-anak lain di sekitarnya.

Faktor eksternalnya adalah; yang pertama, dari orang tuanya sendiri ataupun dalam lingkungan keluarga. Keluarga adalah lingkungan pertama anak bertumbuh dan berkembang. Segala sesuatu yang terjadi dalam keluarga tentu akan berdampak terhadap proses pertumbuhan dari anak itu sendiri.

Faktor lingkungan keluarga yang mempengaruhi rendahnya mental dari seorang anak yaitu sering mendapatkan bentakan dari orang tua ataupun saudara-saudaranya, tidak didengar ketika ia berbicara serta sering dibanding-bandingkan kemampuannya dengan kemampuan orang lain.

Faktor-faktor tersebut bisa terjadi karena kurangnya kesadaran dan ketidakpedulian dari orang tua terhadap kesehatan anaknya khusunya sehat mental dan pikiran dari seorang anak.

Untuk itu, agar bisa menghindari cacat mental terhadap seorang anak peran orang tua merupakan hal yang paling utama dalam pertumbuhan dan perkembangan dari seorang anak. Perlu memahami dan benar-benar peduli serta hindarkan rasa egois yang tinggi ketika sedang bersama dengan anak-anak. Berhenti menggunakan kekerasan untuk melarang agar anak tidak merasa seperti tidak berharga.

Penulis: Teldisiana limut


*(Rivand)




×
Berita Terbaru Update