Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara Sulawesi Selatan (BEM Nusantara Sul-Sel) kembali melakukan aksi unjuk rasa jilid III di Polda Sulawesi Selatan pada Jumat, (10/3/2023) terkait dengan kasus pengedaran narkoba di Tana Toraja yang diduga dibekingi oknum polisi Polres Toraja Utara.
Nikolaus J.Onca selaku jenderal lapangan mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan karena resah dengan aparat kepolisian yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas pengedaran narkoba malah sebaliknya diduga membekingi permainan bisnis gelap itu.
"Kasus pengedaran narkoba di Tana Toraja yang dibekingi oknum polisi Polres Toraja Utara itu sudah sangat mencoreng nama baik institusi kepolisian," ujar Jimi.
Lanjutnya, Jimi mengatakan Polda Sulsel harus mengambil langkah tegas untuk menegakkan supremasi hukum terhadap oknum kepolisian yang diduga terlibat dalam pengedaran narkotika di Tana Toraja.
"Kami meminta Kapolda Sulsel untuk mencopot Kapolres Toraja Utara karena kami menilai tidak mampu mensterilkan anggotanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan BEM NUS SUL-SEL akan terus kawal persoalan ini sampai tuntas, jikalau Kapolda Sulawesi Selatan tidak bisa mengungkap sampai ke akar-akarnya, maka kami meminta Kapolri mencopot Kapolda Sulawesi Selatan.
"Polda Sulsel harus menyelidiki lebih lanjut jaringan narkotika yang beredar di Tana Toraja dan menyelidiki siapa dibalik oknum polisi Bripka G tersebut," tandasnya.
Ia juga menegaskan jika tidak ada titik terang mengenai tuntutan yang disampaikan, maka akan lahir aksi unjuk rasa jilid 4.
"Kami pastikan akan lahir aksi jilid 4 jika tidak ada kejelasan mengenai tuntutan yang kami sampaikan," tutup Jimi.
Nikolaus J.Onca selaku jenderal lapangan mengatakan aksi unjuk rasa ini dilakukan karena resah dengan aparat kepolisian yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam memberantas pengedaran narkoba malah sebaliknya diduga membekingi permainan bisnis gelap itu.
"Kasus pengedaran narkoba di Tana Toraja yang dibekingi oknum polisi Polres Toraja Utara itu sudah sangat mencoreng nama baik institusi kepolisian," ujar Jimi.
Lanjutnya, Jimi mengatakan Polda Sulsel harus mengambil langkah tegas untuk menegakkan supremasi hukum terhadap oknum kepolisian yang diduga terlibat dalam pengedaran narkotika di Tana Toraja.
"Kami meminta Kapolda Sulsel untuk mencopot Kapolres Toraja Utara karena kami menilai tidak mampu mensterilkan anggotanya," tambahnya.
Lebih lanjut, Ia menegaskan BEM NUS SUL-SEL akan terus kawal persoalan ini sampai tuntas, jikalau Kapolda Sulawesi Selatan tidak bisa mengungkap sampai ke akar-akarnya, maka kami meminta Kapolri mencopot Kapolda Sulawesi Selatan.
"Polda Sulsel harus menyelidiki lebih lanjut jaringan narkotika yang beredar di Tana Toraja dan menyelidiki siapa dibalik oknum polisi Bripka G tersebut," tandasnya.
Ia juga menegaskan jika tidak ada titik terang mengenai tuntutan yang disampaikan, maka akan lahir aksi unjuk rasa jilid 4.
"Kami pastikan akan lahir aksi jilid 4 jika tidak ada kejelasan mengenai tuntutan yang kami sampaikan," tutup Jimi.
Adapun tuntutan yang dibawakan oleh BEM Nusantara Sulawesi Selatan yaitu;
1. Usut Tuntas Jaringan Narkotika di Tana Toraja.
2. Lakukan Tes Urine di Jajaran Polres Toraja Utara.
3. Copot Kapolres Toraja Utara Karena Dianggap Tidak Bisa Sterilkan Anggota Kepolisian di Tubuh Polres Toraja Utara.
*(don)