Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- BUMDES Tattumi kembali disoroti oleh masyarakat Desa Kuneman Kecamatan Alor Selatan. Sorotan itu muncul lantaran masyarakat desa kecewa dengan tata kelola BUMDES Tattumi yang sudah tidak sesuai dengan tujuan awal pembentukan.
Kekecewaan masyarakat itu terlihat pada pintu masuk BUMDES Tattumi yang dituliskan oleh masyarakat "Politik orang buta menghasilkan pemimpin yang buta, BUMDES Rp 50 juta pergi tanpa jejak, Amin.
Bukan tanpa sebab tulisan yang menggambarkan kekecewaan masyarakat itu. Dari informasi yang dihimpun, menunjukkan sikap masyarakat Desa Kuneman sudah muak dengan tata kelola BUMDES Tattumi.
Sudah hampir lima tahun tata kelola BUMDES Tattumi tidak ada kejelasan mengenai pemasukan dan pengeluaran. Bahkan kedudukan BUMDES Tattumi sudah tidak berada tepat di pusat Desa Kuneman sebagaimana yang tercantum dalam ADRT.
Hal itu juga dibenarkan oleh ketua Front Perjuangan Rakyat Alor (FPRA) Donison Laumaney yang juga salah satu pemuda asal Desa Kuneman, Kecamatan Alor Selatan ,Kabupaten Alor NTT kepada Corong Demokrasi via telepon seluler Jumat, (10/3/2023).
Menurutnya, tata kelola BUMDES Tattumi memang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan awal pembentukan BUMDES yang mana untuk membantu meningkatkan perekonomian Desa maupun masyarakat.
"Tata kelola BUMDES Tattumi memang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dari didirikannya BUMDES Tattumi itu," ujar Doni.
Ia juga mengatakan persoalan ini sudah disampaikan kepada Camat Alor Selatan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan BUMDES Tattumi, namun tidak ada kejelasan.
"Persoalan ini sudah saya sampaikan ke bapak camat Alor Selatan pada tahun 2022 untuk segera mengevaluasi kinerja kepengurusan BUMDES Tattumi, namun kehadiran Camat Alor Selatan di Desa Kuneman juga tidak menindaklanjuti apa yang kami sampaikan," tandasnya.
Lebih lanjut, Doni sapaan akrabnya memberikan ultimatum kepada pemerintah desa Kuneman agar tidak tinggal diam membisu dengan persoalan BUMDES Tattumi, karena BUMDES Tattumi itu masuk dalam aset pemerintah desa.
"Pemerintah desa Kuneman jangan tutup mata dengan persoalan ini. Pemdes Kuneman harus mengambil langkah tegas untuk merapikan struktur kepengurusan BUMDES Tattumi," tegasnya.
Kekecewaan masyarakat itu terlihat pada pintu masuk BUMDES Tattumi yang dituliskan oleh masyarakat "Politik orang buta menghasilkan pemimpin yang buta, BUMDES Rp 50 juta pergi tanpa jejak, Amin.
Bukan tanpa sebab tulisan yang menggambarkan kekecewaan masyarakat itu. Dari informasi yang dihimpun, menunjukkan sikap masyarakat Desa Kuneman sudah muak dengan tata kelola BUMDES Tattumi.
Sudah hampir lima tahun tata kelola BUMDES Tattumi tidak ada kejelasan mengenai pemasukan dan pengeluaran. Bahkan kedudukan BUMDES Tattumi sudah tidak berada tepat di pusat Desa Kuneman sebagaimana yang tercantum dalam ADRT.
Hal itu juga dibenarkan oleh ketua Front Perjuangan Rakyat Alor (FPRA) Donison Laumaney yang juga salah satu pemuda asal Desa Kuneman, Kecamatan Alor Selatan ,Kabupaten Alor NTT kepada Corong Demokrasi via telepon seluler Jumat, (10/3/2023).
Menurutnya, tata kelola BUMDES Tattumi memang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan awal pembentukan BUMDES yang mana untuk membantu meningkatkan perekonomian Desa maupun masyarakat.
"Tata kelola BUMDES Tattumi memang sudah tidak sesuai lagi dengan tujuan dari didirikannya BUMDES Tattumi itu," ujar Doni.
Ia juga mengatakan persoalan ini sudah disampaikan kepada Camat Alor Selatan untuk mengevaluasi kinerja kepengurusan BUMDES Tattumi, namun tidak ada kejelasan.
"Persoalan ini sudah saya sampaikan ke bapak camat Alor Selatan pada tahun 2022 untuk segera mengevaluasi kinerja kepengurusan BUMDES Tattumi, namun kehadiran Camat Alor Selatan di Desa Kuneman juga tidak menindaklanjuti apa yang kami sampaikan," tandasnya.
Lebih lanjut, Doni sapaan akrabnya memberikan ultimatum kepada pemerintah desa Kuneman agar tidak tinggal diam membisu dengan persoalan BUMDES Tattumi, karena BUMDES Tattumi itu masuk dalam aset pemerintah desa.
"Pemerintah desa Kuneman jangan tutup mata dengan persoalan ini. Pemdes Kuneman harus mengambil langkah tegas untuk merapikan struktur kepengurusan BUMDES Tattumi," tegasnya.
*(don)