Foto : Aliansi Rakyat dan Mahasiswa Sulsel melakukan aksi unjuk rasa di depan Pertamina Regional VII, Kamis (15/12/2022). |
Corong Demokrasi,- Aliansi Rakyat Dan Mahasiswa Sul-Sel kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Pertamina Regional VII, Kamis, (15/12/22).
Massa aksi menyampaikan beberapa keluhan terkait maraknya Mafia Migas yang berkeliaran di kabupaten Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto.
Rian selaku Jendral lapangan, dalam orasinya menyampaikan, pihak Pertamina Regional VII tidak tegas dalam menindak pelaku-pelaku mafia migas.
"Kami kembali melakukan aksi unjuk rasa, karena kami anggap pihak Pertamina Regional VII tidak mengambil langkah tegas tentang tuntutan kami," ujar Rian.
Lanjutnya, Ia juga dengan tegas meminta agar pimpinan utama Pertamina Regional VII untuk mundur dari jabatannya.
"Jika pimpinan utama Pertamina Regional VII tidak mampu menyelesaikan tuntutan kami, maka sebaiknya mundur dari jabatannya," tegas Rian.
Selang beberapa jam berorasi, perwakilan Pertamina Regional VII mengajak massa aksi Aliansi Rakyat Dan Mahasiswa Sulsel untuk berdiskusi.
Dalam audiens itu, pihak perwakilan dari Pertamina Regional VII menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan dari massa aksi.
"Kami akan investigasi temuan teman-teman dan kami akan berikan sanksi jika ada SPBU terbukti bermasalah," ujar perwakilan Pertamina Regional.
Senada dengan itu, perwakilan aliansi menyampaikan kekesalannya terhadap pernyataan perwakilan Pertamina Regional VII tersebut.
"Kami anggap tidak ada kejelasan pada pertemuan ini dan tidak ada titik temu soal tuntutan kami. Padahal tuntutan ini sudah kami sampaikan pada Jumat, (9/12) lalu," tegas perwakilan aliansi.
Rian menegaskan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pertamina Regional VII, jika tuntutan dari massa aksi tidak ditindaklanjuti oleh pimpinan utama Pertamina Regional VII.
"Kami akan kembali lakukan aksi unjuk rasa dengan lokasi yang sama, jika tuntutan kami tidak di penuhi. Kami tegaskan bahwa SPBU yang kami duga bermasalah harus segara di tutup," tutup Rian.
Massa aksi menyampaikan beberapa keluhan terkait maraknya Mafia Migas yang berkeliaran di kabupaten Sinjai, Bulukumba, Bantaeng dan Jeneponto.
Rian selaku Jendral lapangan, dalam orasinya menyampaikan, pihak Pertamina Regional VII tidak tegas dalam menindak pelaku-pelaku mafia migas.
"Kami kembali melakukan aksi unjuk rasa, karena kami anggap pihak Pertamina Regional VII tidak mengambil langkah tegas tentang tuntutan kami," ujar Rian.
Lanjutnya, Ia juga dengan tegas meminta agar pimpinan utama Pertamina Regional VII untuk mundur dari jabatannya.
"Jika pimpinan utama Pertamina Regional VII tidak mampu menyelesaikan tuntutan kami, maka sebaiknya mundur dari jabatannya," tegas Rian.
Selang beberapa jam berorasi, perwakilan Pertamina Regional VII mengajak massa aksi Aliansi Rakyat Dan Mahasiswa Sulsel untuk berdiskusi.
Dalam audiens itu, pihak perwakilan dari Pertamina Regional VII menyampaikan akan menindaklanjuti tuntutan dari massa aksi.
"Kami akan investigasi temuan teman-teman dan kami akan berikan sanksi jika ada SPBU terbukti bermasalah," ujar perwakilan Pertamina Regional.
Senada dengan itu, perwakilan aliansi menyampaikan kekesalannya terhadap pernyataan perwakilan Pertamina Regional VII tersebut.
"Kami anggap tidak ada kejelasan pada pertemuan ini dan tidak ada titik temu soal tuntutan kami. Padahal tuntutan ini sudah kami sampaikan pada Jumat, (9/12) lalu," tegas perwakilan aliansi.
Rian menegaskan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Pertamina Regional VII, jika tuntutan dari massa aksi tidak ditindaklanjuti oleh pimpinan utama Pertamina Regional VII.
"Kami akan kembali lakukan aksi unjuk rasa dengan lokasi yang sama, jika tuntutan kami tidak di penuhi. Kami tegaskan bahwa SPBU yang kami duga bermasalah harus segara di tutup," tutup Rian.
*(don)