Foto: Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh melakukan aksi unjuk rasa berujung pendudukan di depan kantor DPRD Sulsel |
Corong Demokrasi,- Forum Komunikasi Serikat Pekerja Serikat Buruh melakukan aksi unjuk rasa berujung pendudukan di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Jumat (7/10/2022).
Aksi pendudukan di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bentuk protes atas sikap DPRD Provinsi Sulsel yang menjanjikan rapat dengar pendapat (RDP) dengan perwakilan serikat buruh tidak pernah dilakukan.
Massa aksi membawa spanduk tuntutan bertulisan "negara darurat kedaulatan rakyat bangun Dewan Rakyat" serta tuntutan turunkan Harga BBM dan cabut UU OMNIBUS LAW.
Kemudian massa aksi melakukan sholat Jum'at berjamaah di depan kantor DPRD Provinsi Sulsel sebagai bentuk protes terhadap DPRD Sulsel.
Ichang selaku jenlap, mengatakan DPRD Provinsi Sulsel sebagai perwakilan rakyat tidak pernah mengakomodir kepentingan rakyat.
Aksi pendudukan di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sebagai bentuk protes atas sikap DPRD Provinsi Sulsel yang menjanjikan rapat dengar pendapat (RDP) dengan perwakilan serikat buruh tidak pernah dilakukan.
Massa aksi membawa spanduk tuntutan bertulisan "negara darurat kedaulatan rakyat bangun Dewan Rakyat" serta tuntutan turunkan Harga BBM dan cabut UU OMNIBUS LAW.
Kemudian massa aksi melakukan sholat Jum'at berjamaah di depan kantor DPRD Provinsi Sulsel sebagai bentuk protes terhadap DPRD Sulsel.
Ichang selaku jenlap, mengatakan DPRD Provinsi Sulsel sebagai perwakilan rakyat tidak pernah mengakomodir kepentingan rakyat.
Foto: Situasi Aksi demonstrasi dengan melakukan pendudukan di Depan Kantor DPRD Sulsel |
"Sudah tiga bulan kita dijanjikan rapat dengar pendapat dengan pihak DPRD Provinsi Sulsel tidak pernah dipenuhi," ucap Ichang dalam orasi politiknya.
Hingga larut malam, massa aksi bergantian melakukan orasi politik, namun tak satupun perwakilan DPRD Provinsi Sulsel yang menemui massa aksi.
Sementara itu, Jimi selaku wajenlap, menegaskan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Sulsel.
"Kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa sampai tuntutan melakukan rapat dengar pendapat itu diterima oleh DPRD Provinsi Sulsel," tutup Jimi dalam orasinya.
Hingga larut malam, massa aksi bergantian melakukan orasi politik, namun tak satupun perwakilan DPRD Provinsi Sulsel yang menemui massa aksi.
Sementara itu, Jimi selaku wajenlap, menegaskan akan kembali melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Sulsel.
"Kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa sampai tuntutan melakukan rapat dengar pendapat itu diterima oleh DPRD Provinsi Sulsel," tutup Jimi dalam orasinya.
*(Don/red)