Foto: Ilustrasi |
Corong Demokrasi,- Korea Utara melakukan isolasi dan perawatan kepada 187 ribu orang, karena demam usai mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 setelah tiga tahun pandemi berlangsung. Korut mengatakan sejauh ini sudah ada enam pasien positif Covid-19 meninggal dunia.
Pada 12 Mei saja, sekitar 18 ribu warga demam di seluruh penjuru Korut dan sampai sekarang hingga 187.800 orang diisolasi dan dirawat," seperti dikutip dari CNN Indonesia , pada Jumat (13/05/20222).
Enam orang meninggal (salah satunya dites positif Covid-19 sub-varian BA.2 dari Omicron,)" tambahnya.
KCNA melaporkan wabah demam "yang penyebabnya tak dapat diidentifikasi" secara eksplosif menyebar di penjuru negara mulai akhir April.
Negara bersenjata nuklir yang terisolasi itu segera menetapkan status darurat nasional parah dan memperketat penutupan wilayah (lockdown) di setiap kota dan kabupaten usai mengonfirmasi kasus pertama Covid-19 pada Kamis (12/05/2022).
Sementara itu Kim Jong-un segera menggelar rapat darurat bersama politbiro dan jajaran pemerintah Korut lain demi mencegah penyebaran Covid-19 ini. Pyongyang mengatakan sedang bergerak menerapkan "sistem pencegahan darurat pandemi maksimum".
Korea Utara juga menolak tawaran vaksin Covid-19 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan beberapa negara seperti China dan Rusia.
Sejumlah ahli khawatir hal itu ditambah sistem kesehatan Korut yang bobrok akan membuat pemerintah mati-matian berjuang menangani wabah besar ini di tengah krisis ekonomi yang terjadi.
Sejumlah ahli khawatir hal itu ditambah sistem kesehatan Korut yang bobrok akan membuat pemerintah mati-matian berjuang menangani wabah besar ini di tengah krisis ekonomi yang terjadi.
"Ini adalah tantangan paling penting dan tugas tertinggi yang dihadapi Partai kami untuk membalikkan situasi krisis kesehatan masyarakat sesegera mungkin," tambah KCNA seperti dikutip AFP
(Ary)