Foto:Ilustrasi |
Judha menuturkan pihaknya mendapat informasi penyanderaan Surya pada 5 Januari. Dia disandera bersama 10 ABK lainnya yang berasal dari berbagai macam negara.
Surya disebut disandera milisi Houthi ketika berlayar di kapal kargo berbendera UEA.
Penyanderaan ini disebut terjadi saat Surya dan kapal kargonya tengah membawa peralatan medis untuk rumah sakit lapangan Saudi di Yaman.
Kapal Surya tiba-tiba diadang oleh milisi Houthi saat berada di Pulau Socotra, Yaman.
"Pak SHP ini berstatus sebagai chief officer di kapal tersebut. Kemudian pada tanggal 6 (Januari) kami melakukan komunikasi untuk mencari informasi status pak SHP ini. Dan kita mendapatkan informasi yang bersangkutan dalam kondisi aman dan mendapat perlakuan yang baik," Ungkap Judha dalam press briefing pada Kamis (13/1/2022).
Judha memaparkan pada 7 Januari Kemlu menghubungi pihak keluarga Surya untuk menyampaikan kabar penyanderaan tersebut.
Pada 7 Januari, Surya dan keluarga sudah berkomunikasi. "Yang bersangkutan menyampaikan kondisinya sehat, aman, dan juga mendapatkan perlakuan yang baik," tutur Judha.
Selain itu, Judha menuturkan Indonesia telah berkoordinasi dengan KBRI Abu Dhabi, UEA dan KBRI Muscat, Oman untuk menyelesaikan kasus ini, mengingat Indonesia tak lagi memiliki KBRI Yaman.
"Saat ini fokus utama kita adalah memastikan kondisi pak SHP. Kedua tentunya mengupayakan pemulangan secepatnya dari pak SHP," Pungkas Judha lagi.
(Ary)