Foto : Istimewa |
Corong Demokrasi,- Sejumlah merek mewah mulai dari Gucci, Louis Vuitton sampai Balenciaga mulai ekspansi ke dunia virtual Metaverse yang dikembangkan oleh CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Merek-merek tersebut juga disebut akan meluncurkan koleksi khusus yang hanya bisa dibeli di Metaverse.
Karena koleksinya virtual dan transaksi juga dilakukan di marketplace virtual, perusahaan fesyen seperti LV dan Gucci nyaris tidak mengeluarkan biaya apapun untuk produk yang mereka jual. Sebab, di Metaverse, mereka hanya menjual kemewahan virtual yang berupa barang digital. Dengan demikian, profit yang diraih perusahaan mode tersebut bisa mencapai 100%. Padahal, di dunia nyata, proses produksi untuk barang mewah bisa memakan waktu berhari-hari dan biaya bahan baku yang tinggi.
Seperti dikutip The Richest, barang virtual pertama yang terjual di Metaverse adalah sebuah sweater berwarna silver yang laku pada 12 Desember 2020. Produk yang hanya berupa render digital ini terjual seharga US$137 atau hampir Rp 2 juta.
Lalu, untuk apa produk virtual tersebut?
Setiap pengguna di Metaverse memiliki avatar yang mewakili dirinya di dunia virtual. Seperti layaknya di dunia nyata, avatar bisa membeli barang sesuai dengan selera dan kemampuan mereka, termasuk fesyen item mewah keluaran Gucci.
Hampir setiap produk yang bisa dibeli di dunia nyata juga tersedia di marketplace virtual Metaverse. Setelah sukses membeli barang virtual, pengguna akan mendapatkan Non-fungible Tokens (NFT) yang bisa ditukarkan dengan uang sungguhan.
Penjualan tas tangan dari rumah fesyen Gucci di Metaverse disebut telah melampaui penjualan produk serupa di toko fisik mereka. Hal ini menjadi pertanda potensi ekonomi dari sebuah dunia virtual.
(*)