Foto: SMAN Distrik Serambakon Kabupaten Pengunungan Bintang yang dibakar oleh KKB |
Dalam aksi pembakaran tersebut, turut terjadi kontak senjata antara KKB dengan Satgas Pamrahwan Batalyon A Resimen III Pelopor di sekitar lokasi.
"Pada hari Selasa tanggal 14 Desember 2021, pukul 08.30 WIT bertempat di Distrik Serambakon Kabupaten Pegunungan Bintang telah terjadi Pembakaran Gedung Sekolah dan kontak tembak," Ungkap Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Selasa 14/12/2021 dikutip CNNindonesia.
Berdasarkan keterangan Kamal ia menyebutkan bahwa petugas mendengar ada tiga kali tembakan di sekitar kawasan tersebut sehingga melakukan pemantauan.
Selang 30 menit kemudian, personel Satgas Pamrahwan melihat asap yang membumbung tinggi berasal dari Bangunan SMP Negeri Serambakon. Diduga, aksi itu dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata yang kini ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah.
"Pukul 09.30 WIT terdengar tembakan lagi beberapa kali yang mengarah ke Pos Satgas Pamrahwan dari jarak 700 m sehingga personel Satgas Pamrahwan melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak tembak," lanjut dia.
Polisi, kata dia, saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembakaran tersebut.
"Dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Aparat keamanan TNI-Polri terus melakukan penjagaan di titik rawan dan pintu masuk Kelompok Kriminal Bersenjata,"tuturnya.
Sebagai informasi, turut terjadi insiden penembakan ke Pos Brimob di Distrik Serambakon sehari sebelum aksi pembakaran itu.
Penembakan itu diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Lamek Taplo yang berada di kawasan Pegunungan Bintang.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPPB-OPM) mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan ke pos pengamanan di kawasan Serambakon itu.
"Pada hari Selasa tanggal 14 Desember 2021, pukul 08.30 WIT bertempat di Distrik Serambakon Kabupaten Pegunungan Bintang telah terjadi Pembakaran Gedung Sekolah dan kontak tembak," Ungkap Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi, Kombes Ahmad Musthofa Kamal kepada wartawan, Selasa 14/12/2021 dikutip CNNindonesia.
Berdasarkan keterangan Kamal ia menyebutkan bahwa petugas mendengar ada tiga kali tembakan di sekitar kawasan tersebut sehingga melakukan pemantauan.
Selang 30 menit kemudian, personel Satgas Pamrahwan melihat asap yang membumbung tinggi berasal dari Bangunan SMP Negeri Serambakon. Diduga, aksi itu dilakukan oleh kelompok separatis bersenjata yang kini ditetapkan sebagai teroris oleh pemerintah.
"Pukul 09.30 WIT terdengar tembakan lagi beberapa kali yang mengarah ke Pos Satgas Pamrahwan dari jarak 700 m sehingga personel Satgas Pamrahwan melakukan tembakan balasan dan terjadi kontak tembak," lanjut dia.
Polisi, kata dia, saat ini tengah melakukan pengejaran terhadap pelaku pembakaran tersebut.
"Dari kejadian tersebut tidak terdapat korban jiwa. Aparat keamanan TNI-Polri terus melakukan penjagaan di titik rawan dan pintu masuk Kelompok Kriminal Bersenjata,"tuturnya.
Sebagai informasi, turut terjadi insiden penembakan ke Pos Brimob di Distrik Serambakon sehari sebelum aksi pembakaran itu.
Penembakan itu diduga dilakukan oleh KKB pimpinan Lamek Taplo yang berada di kawasan Pegunungan Bintang.
Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPPB-OPM) mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan ke pos pengamanan di kawasan Serambakon itu.
(ary)