Foto : Ist. |
Corong Demokrasi,- Ribuan demonstran menggelar aksi unjuk rasa di gedung parlemen Selandia Baru di Wellington pada Selasa (9/11/2021) untuk memprotes kebijakan pembatasan COVID-19.
Aksi demonstrasi tersebut membuat pemerintah mengerahkan polisi dalam jumlah besar ke gedung yang dikenal dengan nama Beehive tersebut.
Dilansir dari kantor berita AFP, Selasa (9/11/2021), sekitar 3.000 orang yang sebagian besar tidak menggunakan masker berjalan menuju jantung ibu kota Selandia Baru tersebut .
Beberapa demonstran membawa tulisan "Trump 2020", lainnya membawa tulisan berisi pesan-pesan dari suku Maori yang terkena dampak kebijakan lockdown dan tulisan-tulisan dari guru yang terancam kehilangan pekerjaan jika menolak vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, para demonstran lain menargetkan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dengan tulisan seperti "Pro Pilihan, Anti Jacinda," ditambah tulisan lain seperti "Kebohongan Media" dan "Pengkhianatan Media".
Walau begitu, aksi protes yang dilakukan berjalan damai. Mereka membubarkan diri setelah melakukan Haka (jenis tarian suku Maori) secara massal di halaman gedung parlemen.
Kepolisian setempat mengatakan tidak ada penangkapan di Wellington, meskipun mereka menyatakan kekecewaannya karena begitu banyak peserta demo yang melanggar pembatasan virus Corona.
PM Ardern mengatakan sebagian besar warga Selandia Baru mendukung kebijakan pemerintah terkait penanganan virus Corona. "Apa yang kita lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru," tuturnya pada wartawan setempat.
Beberapa demonstran membawa tulisan "Trump 2020", lainnya membawa tulisan berisi pesan-pesan dari suku Maori yang terkena dampak kebijakan lockdown dan tulisan-tulisan dari guru yang terancam kehilangan pekerjaan jika menolak vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, para demonstran lain menargetkan Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, dengan tulisan seperti "Pro Pilihan, Anti Jacinda," ditambah tulisan lain seperti "Kebohongan Media" dan "Pengkhianatan Media".
Walau begitu, aksi protes yang dilakukan berjalan damai. Mereka membubarkan diri setelah melakukan Haka (jenis tarian suku Maori) secara massal di halaman gedung parlemen.
Kepolisian setempat mengatakan tidak ada penangkapan di Wellington, meskipun mereka menyatakan kekecewaannya karena begitu banyak peserta demo yang melanggar pembatasan virus Corona.
PM Ardern mengatakan sebagian besar warga Selandia Baru mendukung kebijakan pemerintah terkait penanganan virus Corona. "Apa yang kita lihat hari ini tidak mewakili sebagian besar warga Selandia Baru," tuturnya pada wartawan setempat.
*(don)