Foto : Ketua Front Pemuda Mahasiswa Sinjai Tengah (FPMST). |
Corong Demokrasi,- Aksi demonstrasi Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sinjai, diwarnai kericuhan. Senin (15/6/2021).
Kericuhan ini terjadi saat salah satu seorang oknum aparat desa manarik spanduk utama yang dibawa oleh peserta aksi. Bukan hanya menarik spanduk utama, tetapi dalam video yang viral di media sosial itu peserta rapat mengambil batu besar untuk mengancam peserta aksi dan ada yang membawa anjing berwarna hitam tindakan ini sangat menciderai sistem demokrasi bumi Panrita kitta.
Menyikapi hal tersebut, Muh. Zulfikar selaku ketua umum Front Pemuda Mahasiswa Sinjai Tengah (FPMST) mengatakan bahwa "kawan kami dari PMII yang melakukan aksi mendapatkan tindakan yang mencederai demokrasi yang ada di kabupaten Sinjai dan yang kita harus tanamkan dalam diri kita bahwa sebagai warga negara kita memiliki kebebasan dalam berpendapat," ucapnya.
"Kami mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di lokasi aksi dan jika tidak ada tindakan selanjutnya maka kami dari FPMST akan melaporkan kasus tersebut." tegas Fikar melalui pesan singktnya via whatsapp. Rabu (17/6/2021).
Lanjut Fikar, FPMST tidak akan tinggal diam melihat kejadian tersebut. Jika tidak ada tindakan selanjutnya atas tindakan kekerasan, maka FPMST akan melaporkan kejadian tersebut dan ada beberapa dokumentasi sebagai bukti kuat kejadian tersebut.
"Kami juga mendesak pihak Polres Sinjai agar segera mengambil sikap atas tindakan tidak terpuji yang dilakukan oleh oknum perangkat desa. Apabila dalam waktu dekat tidak ada kelanjutan atas tindakan represif tersebut, maka kami akan kembali melakukan aksi unjuk rasa," tutupnya
*(don)