Foto : Serangan udara Israel ke jalur Gaza. |
Corong Demokrasi,- Kekejaman Israel di Gaza berlanjut pada Senin (17/5/2021). Ratusan nyawa warga Palestina melayang. Korban jiwa termasuk dua orang dokter senior.
Dikutip dari Aljazeera, mereka adalah Dr Ayman Abu al-Ouf (ahli saraf dan kepala penyakit dalam) dan Dr Mooein Ahmad al-Aloul, (ahli saraf psikiatri).
Kematian kedua dokter diprediksi akan makin memperburuk kondisi penanganan medis di Gaza. Sebab, sampai saat ini wilayah Gaza kekurangan staf medis.
Diketahui, Dr Ayman Abu al-Ouf selaku Kepala bidang penyakit dalam di rumah sakit Al-Shifa. Ia tewas bersama dengan anggota keluarganya dalam serangan rudal dini hari di distrik al-Wehda di Gaza pada Minggu (16/5/2021). Pemboman di wilayah itu menewaskan sedikitnya 33 warga sipil.
"Ini mengejutkan saya dan seluruh komunitas medis, Dia adalah salah satu dokter penyakit dalam paling senior di Gaza. Ini merupakan kerugian besar bagi dunia medis," ujar Dr Osaid Alser, mantan mahasiswa al-Ouf seperti dikutip dari Al Jazeera, Senin (17/5/2021).
Sedangkan, Dr Mooein Ahmad al-Aloul, tewas di rumahnya saat serangan terjadi di al-Wehda Minggu (16/5) pagi. Kepastian kabar tewasnya Ahmad disampaikan saudaranya Mazen al-Aloul.
Mazen menambahkan bahwa saudaranya merupakan pribadi yang pintar. Sebelum bekerja sebagai dokter di Gaza, Ahmad menimba ilmu kedokteran di Mesir, Prancis, dan bekerja di Arab Saudi sebelum akhirnya memilih kembali ke Gaza dan bekerja di klinik khusus.
Putri Dr Ahmad berusia 25 tahun, Aya, mengatakan bahwa dia dan ibunya kini tengah dalam masa pemulihan dari luka pecahan peluru yang ia peroleh usai penyerangan tersebut
"Tanpa peringatan, mereka (tentara israel) mengebom rumah kami," kata Aya.
*(don)