Foto : Ist |
Corong Demokrasi,- Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 yang mengguncang selatan Kabupaten Malang, mengakibatkan 1.189 pemukiman warga di 15 kabupaten/kota di Jawa Timur, rusak.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, 1.189 rumah itu rusak dengan kategori berbeda. Rinciannya 85 rumah rusak berat (RB), 250 rumah rusak sedang (RS), dan 854 rusak ringan (RR).
"Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan 150 unit," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati, dalam keterangan persnya, Minggu (11/4/2021).
Ia mengatakan, dari peta guncangan dengan skala mengukur kekuatan gempa bumi Modified Mercalli Intensity (MMI), Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.
BPBD Malang melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan delapan, tempat ibadah 26, dan jembatan 6 titik.
"BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor sembilan, dan balai desa tiga," ujar dia.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jatim, seperti wilayah Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulunggagung, Nganjuk, Pacitan, sedangkan wilayah kota yaitu Blitar, Kediri, Malang dan Batu.
Pascagempa magnitudo 6,1, kata dia, terjadi delapan gempa susulan dengan magnitudo berbeda. BPBD pun kabupaten dan kota segera melakukan upaya penanganan darurat.
"Saat ini penanganan darurat masih berlangsung di lapangan," kata dia.
Pos komando telah didirikan untuk membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian.
"BPBD Kabupaten Lumajang mendirikan dua tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Layanan pemakaman juga diberikan kepada warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.
"Sembako dan pakaian-pakaian serta masker, hand sanitizer juga diberikan kepada pengungsi. BPBD kabupaten dan kota pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan," pungkas Raditya.
"Kerusakan juga dialami fasilitas umum (fasum) dengan total kerusakan 150 unit," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati, dalam keterangan persnya, Minggu (11/4/2021).
Ia mengatakan, dari peta guncangan dengan skala mengukur kekuatan gempa bumi Modified Mercalli Intensity (MMI), Kabupaten Malang dan Kabupaten Blitar mengalami intensitas guncangan pada IV MMI.
BPBD Malang melaporkan rumah RR 525 unit, RS 114, RB 57, sedangkan kerusakan pada fasilitas pendidikan 14 unit, fasilitas kesehatan delapan, tempat ibadah 26, dan jembatan 6 titik.
"BPBD Kabupaten Blitar melaporkan kerusakan rumah RR 217 unit, RS 85 dan RB 10, sedangkan kerusakan fasum kantor sembilan, dan balai desa tiga," ujar dia.
Sejumlah kerusakan lain dilaporkan oleh beberapa BPBD di Provinsi Jatim, seperti wilayah Kabupaten Lumajang, Pasuruan, Trenggalek, Probolinggo, Ponorogo, Jember, Tulunggagung, Nganjuk, Pacitan, sedangkan wilayah kota yaitu Blitar, Kediri, Malang dan Batu.
Pascagempa magnitudo 6,1, kata dia, terjadi delapan gempa susulan dengan magnitudo berbeda. BPBD pun kabupaten dan kota segera melakukan upaya penanganan darurat.
"Saat ini penanganan darurat masih berlangsung di lapangan," kata dia.
Pos komando telah didirikan untuk membantu dalam pengelolaan pelayanan kepada warga terdampak, seperti dapur umum dan pengungsian.
"BPBD Kabupaten Lumajang mendirikan dua tenda pengungsian. Lokasi pengungsian berada di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari.
Layanan pemakaman juga diberikan kepada warga yang mengungsi di Ampelgading, Kabupaten Malang dan Desa Kaliulung, Kabupaten Lumajang.
"Sembako dan pakaian-pakaian serta masker, hand sanitizer juga diberikan kepada pengungsi. BPBD kabupaten dan kota pun mengerahkan sumber daya untuk penanganan darurat, termasuk logistik bantuan," pungkas Raditya.
*(don)