Foto : Ilustrasi gempa |
Corong Demokrasi,- Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,6 mengguncang wilayah Melonguane, Sulawesi Utara pada Sabtu (17/4/2021). Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tak berpotensi tsunami.
"Tidak berpotensi tsunami," mengutip akun Twitter @infoBMKG, Sabtu (17/4/2021).
Berdasarkan penuturan BMKG, kedalaman gempa berada 10 Km di dalam laut sekitar pukul 03.55 WIB. Titik koordinat gempa yakni berada di 3.58 lintang utara dan 126.81 bujur timur atau 48 km tenggara Sulawesi Utara.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," mengutip situs BMKG.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa bumi tersebut tergolong jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. Dia bicara demikian merujuk lokasi episenter dan kedalaman hipsenter gempa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip)," katanya seperti diberitakan kantor berita Antara.
Sejauh ini, dia mengatakan belum ada gempa susulan. Belum ada pula laporan tentang kerusakan yang diakibatkan gempa. Meski begitu, dia tetap meminta masyarakat untuk waspada dan tidak mempercayai informasi yang keliru.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
Berdasarkan penuturan BMKG, kedalaman gempa berada 10 Km di dalam laut sekitar pukul 03.55 WIB. Titik koordinat gempa yakni berada di 3.58 lintang utara dan 126.81 bujur timur atau 48 km tenggara Sulawesi Utara.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk waspada akan gempa susulan.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," mengutip situs BMKG.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno mengatakan gempa bumi tersebut tergolong jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. Dia bicara demikian merujuk lokasi episenter dan kedalaman hipsenter gempa.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike slip)," katanya seperti diberitakan kantor berita Antara.
Sejauh ini, dia mengatakan belum ada gempa susulan. Belum ada pula laporan tentang kerusakan yang diakibatkan gempa. Meski begitu, dia tetap meminta masyarakat untuk waspada dan tidak mempercayai informasi yang keliru.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya.
*(don)