Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita


Keluarga Korban Penembakan di Mimika Tuntut Ganti Rugi 5 Miliar

March 09, 2021 Last Updated 2021-03-08T22:20:26Z

Foto : Ilustrasi penembakan

Corong Demokrasi,- 
Keluarga korban tembakan aparat keamanan saat terjadi unjuk rasa di Jalan Poros Timika-Pelabuhan Pomako, Mimika, pada Minggu (7/3/2021) pekan lalu menuntut ganti rugi sebesar Rp5 miliar.

Tuntutan ganti rugi itu disampaikan oleh Silvester Bewarmbo, ayah dari Andreas Bewarmbo yang merupakan korban penembakan aparat keamanan.

"Penembakan terhadap anak saya itu tidak sesuai prosedur. Saya minta ganti rugi Rp5 miliar," kata Silvester saat menyampaikan aspirasi kepada Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, dan Dandim 1710 Mimika, Letkol Inf Yoga Cahya Prasetya, Senin (8/3/2021).

Dilansir CNNIndonesia.com insiden itu terjadi di depan Depo Jober Pertamina.

Silvester mengaku sudah puluhan tahun bermukim di kawasan Pelabuhan Pomako, Timika, meski dirinya berasal dari Kabupaten Asmat. Dia sehari-hari bekerja sebagai Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di Pelabuhan Nusantara Pomako-Timika.

Menurut dia, Andreas sama sekali tidak memiliki sangkut paut dengan persoalan sebelumnya, yaitu cekcok antara lima orang supir mobil depot air dengan seorang warga bernama Soter Moporteyau.

Warga lainnya, Mathias, mendesak Pemkab Mimika dan TNI memberikan ganti rugi kepada keluarga korban atas peristiwa penembakan terhadap Andreas Bewermbo.

Pemuda 20 tahun itu terkena tembakan peluru di dada kirinya hingga menembus punggung. Andreas kini dirawat di RSUD Mimika.

Wabup Mimika, John Rettob, menyesalkan terjadi peristiwa kericuhan berbuntut penembakan terhadap warga di kawasan Pomako pada akhir pekan lalu.

John Rettob menegaskan blokade jalan bukan cara terbaik menyelesaikan persoalan, sebab dengan menutup akses jalan satu-satunya yang menghubungkan Kota Timika dengan Pelabuhan Pomako maka akan menghambat aktivitas perekonomian di Kabupaten Mimika.

"Aktivitas masyarakat Mimika tentu menjadi terganggu dan hal ini tidak dibenarkan karena mengganggu kepentingan orang banyak. Yang jelas semua urusan di rumah sakit berkaitan dengan pengobatan korban akan ditanggung penuh oleh pemerintah," kata John Rettob.

Menyangkut tuntutan keluarga korban, John mengatakan akan dibicarakan.

"Fokus kita saat ini bagaimana korban bisa tertangani dengan baik oleh tim medis di rumah sakit," ujarnya.

Letkol. Inf. Yoga Cahya Prasetya berjanji untuk mengusut tuntas kejadian penembakan yang menimpa Andreas.

"Siapapun yang menembak akan kita selidiki dan akan kita proses," katanya.

*(don)


×
Berita Terbaru Update